Senin, 24 September 2012

KEBUTUHAN DAN TANTANGAN (REALITAS DUNIA) SASTRA ARAB


KEBUTUHAN DAN TANTANGAN (REALITAS DUNIA)
SASTRA ARAB
Ima Febriyanti
Mahasiswa Sastra Arab 2009 Universitas Al Azhar Indonesia

Diikutsertakan dalam lomba Esai di Fakultas Ilmu dan Budaya Universitas Indonesia

Pembahasan  mengenai bahasa merupakan salah satu kajian yang menarik karena bahasa merupakan penghubung antar dua manusia yang saling berkomunikasi, seperti yang kita ketahui bersama bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat mana-suka (arbitrer) yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. Bahasa juga berfungsi sebagai alat yang digunakan seseorang untuk mengemukakan ide, pendapat, dan ungkapan perasaannya kepada orang lain. Dengan bahasa, manusia bisa membangun sebuah komunitas yang selanjutnya disebut dengan  masyarakat dan berkembang menjadi sebuah peradaban. Atas dasar inilah maka sangat wajar bila kita mengatakan bahwa dimana manusia masih hidup disitu ladang bahasa tidak akan pernah mati.
Salah satu dari berbagai macam bahasa yang ada di muka bumi ini adalah bahasa Arab yang  merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari oleh para pembelajar di dunia. Termasuk di Indonesia, terlebih lagi bahwa mayoritas masyarakatnya beragama Islam, yang mana mereka memiliki kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan dalam bahasa Arab. Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing (foreign language) di Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-2 setelah bahasa Inggris dilihat dari jumlah penggunanya. Salah satu cabang ilmu yang berkaitan erat dengan bahasa arab adalah Sastra Arab.
Kata sastra berasal dari bahasa sansekerta yaitu su yang memiliki makna baik/ indah  dan sastra yang memiliki makna tulisan, jadi sastra arab berarti sesuatu hasil karya cipta yang berasal dari orang-orang arab yang berbentuk tulisan yang indah dan berisi sesuatu, isi  (pesan) yang baik. Sastra arab erat sekali hubungannya dengan bahasa arab, karena hanya bahasa inilah yang akan menjadi penghubung kita untuk mengetahui apa makna yang terkandung dalam karya sastra tersebut.
Bangsa arab sejak dahulu dikenal sebagai bangsa yang memiliki kemahiran dalam bidang sastra, untuk itulah mukzijat yang diberikan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW yaitu  Al qur’an,  kitab suci yang mengandung hukum-hukum islam dan aturan untuk membedakan mana perbuatan baik dan buruk ini berwujud ayat-ayat yang terangkai sangat indah baik itu dilihat dari susunan kata-katanya maupun bunyinya. Hal ini dikarenakan untuk menandingi sya’ir-sya’ir yang sebelumnya telah dihasilkan oleh sastrawan Arab pada zaman itu.
Dalam kajian sastra arab terdapat dua bentuk sastra  yaitu:
1.      Puisi Arab (الشعر (, yaitu karya yang masih memiliki aturan yang baku dalam proses pembuatannya.
2.      Prosa Arab (   (النثرyaitu karya yang tidak memiliki aturan khusus atau kaidah dalam proses pembuatannya, seperti :
a.       Pidato ( الخطابة)
b.      Surat   ( الرسائل )
c.       Perumpamaan  (الأمثال)
d.      Kata-kata bijak (الحكام)
e.       Wasiat (الوصايا)
f.       Cerpen (مقامات)
g.      Cerita (قصة) yang terbagi menjadi tiga yaitu :
·         Cerpen panjang (رواية) seperti : Novel, Biografi, Roman
·         Kisah pendek ( قصة قصيرة)
·         Cerpen pendek sekali ( اقصوصة)
h.      Drama ((مصرح   
Dari berbagai jenis sastra di atas, yang paling terkenal di kawasan Arab yaitu puisi ((شعر , dari sebuah puisi kita bisa mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan bangsa arab seperti budayanya, cara pikirnya, adat istiadat maupun kebiasaan mereka. Ini bisa terjadi dikarenakan orang arab sejak dulu telah suka mengabadikan peristiwa atau kejadian penting yang dialaminya lewat sebuah puisi. Salah satunya yang disebut sebagai catatan Arab ( ديوان العرب). Dalam catatan ini banyak dikisahkan mengenai hari-hari kemenangan setelah berperang dan hal-hal lain mengenai kebesaran orang arab.
Konflik intern dalam negeri yang sekarang sedang memanas di kawasan Timur Tengah seperti Mesir, Yaman, Libya dan berbagai kawasan lainnya pun bisa kita lihat dan kita pelajari dari sastra. Dari sastra pula kita mengenal watak bangsa arab yang merupakan bangsa yang keras kepala dan tidak mau diperintah oleh orang lain. Mereka sangat menjaga kehormatan diri mereka sebelum diatur oleh orang lain.
Sekarang ini, salah satu negara yang menggunakan bahasa arab yaitu Mesir yang memiliki hasil karya tulisan berupa cerpen, novel yang jumlahnya sangat fantastis per tahunnya, pantaslah jika salah satu sastrawan asal mesir mendapat penghargaan nobel di bidang sastra yaitu Naghuib Mahfoudz. Hal ini bisa menjadi salah satu motivasi kita untuk mampu meningkatkan kemampuan dan kemahiran kita dalam berbahasa meliputi membaca (قرائة), menulis (كتابة), berbicara (كلام) dan mendengar (سماعية). Dengan kemahiran tadi  diharapkan kita mampu menjadi seorang sarjana yang handal dalam kajian sastra arab. Dan mampu menghasilkan sebuah karya sastra yang bermutu.
Sebenarnya banyak kebutuhan akan pembelajar sastra arab yaitu dengan hadirnya  majalah yang berbahasa arab seperti Halo Indonesia ( ألو إندونيسيا ) atau media yang berhubungan dengan dunia islam, disitulah kita bisa ikut terjun langsung dalam dunia kerja dengan cara membuat tulisan yang berasal dari beberapa sastra arab seperti hikam dan menggali isi yang terkandung didalamnya, dan aktifitas ini pasti sesuai bidang sastra arab itu sendiri dan hal ini nantinya bisa menjadi peluang usaha tersendiri buat kita untuk menciptakan usaha percetakan yang menerbitkan buku-buku atau karya sastra terjemahan yang berbahasa Arab bahkan menerbitkan majalah atau surat kabar yang berbahasa arab. Karena di Indonesia juga tinggal beberapa warga Negara yang berasal dari kawasan timur tengah. Sehingga kita bisa menjadi seorang entrepreneur di bidang yang benar-benar kita geluti.
Selain itu dengan berdirinya banyak sarana asrama dan pondok pesantren yang menggunakan bahasa arab sebagai bahasa kedua setelah Indonesia, maka sangatlah memungkinkan bagi kita para pembelajar sastra arab untuk mempraktekkan/berlatih bersama para murid untuk menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah kita bisa menggunakan pendekatan sastra untuk memberikan bahan ajar kepada para murid karena dengan belajar bahasa arab melalui sastra kita akan lebih mudah menyampaikan bahasa arab dan murid-murid pastinya akan lebih tertarik dan menyimak. Hal ini bisa kita bandingkan jika bahan ajar hanya berupa teks-teks biasa yang monoton sehingga dianggap biasa oleh para murid.
Peluang memungkinkan lainnya yang bisa kita lakukan pada bahasa arab selanjutnya adalah mengembangkan bahasa Arab di Indonesia. Salah satunya  adalah melalui pendidikan, paling tidak ada tiga komponen besar untuk mengarahkan pendidikan sebagai media suksesi pengembangan bahasa Arab, yaitu adanya lembaga pendidikan yang memfasilitasi pendidikan bahasa Arab disertai dengan fasilitas dan sarana IT, sumber daya manusia yang profesional, dan kebijakan politik pemerintah. Sehingga nantinya di sekolah-sekolah umum pun bahasa arab akan memiliki porsi yang seimbang dengan bahasa inggris. Dengan kata lain akan semakin dibutuhkannya para professional dibidang sastra arab untuk menjadi tenaga pendidik dan tutor di masing-masing sekolah.
Hal yang selanjutnya harus kita ingat bahwa banyak perusahaan asing yang mendirikan cabangnya di Indonesia yang berasal dari kawasan timur tengah seperti perusahaan minyak. Ini juga bisa menjadi peluang kita untuk memanfaatkannya sebagai tempat untuk peluang kerja nantinya. Karena kita memiliki kelebihan menguasai bahasa arab lebih dari yang dimiliki oleh orang lainnya, namun harus kita lengkapi pula kemampuan kita dengan soft skill yang memadai.
Selain kebutuhan-kebutuhan di atas terdapat pula tantangan yang menyambut kita dalam kajian sastra arab ini, antara lain untuk mengembangkan pemakaian bahasa Arab di Indonesia. Bahasa Arab memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi bahasa asing yang popular dan paling banyak dituturkan, namun harus diakui saat ini bahwa bahasa Inggris yang nota bene-nya sama dengan bahasa Arab, sama-sama bahasa asing, namun bahasa Inggris mampu menggeser popularitas bahasa Arab sebagai bahasa asing di Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan bahasa Inggris menjadi sangat popular; di antaranya adalah globalitation era, yang digawangi oleh sektor akademi pendidikan, teknologi dan ekonomi. Bahasa Inggris banyak digunakan dalam dunia akademik, teknologi dan ekonomi. Tidak ada satupun negara yang luput dari tiga sektor kehidupan tersebut.
Bukan tidak ada harapan bagi bahasa Arab untuk dapat menandingi kepopuleran bahasa Inggris. Satu hal yang perlu difahami secara lebih dalam dan bijak, bahwa secara naluri bangsa Indonesia sangat membutuhkan bahasa Arab. Dalam konteks dasar (basic contect), seluruh umat Islam yang merupakan umat mayoritas beribadah dengan menggunakan media bahasa Arab.
Perbedaan lain antara bahasa arab dan inggris adalah tulisan bahasa Inggris sama dengan alpabet Indonesia yang sudah terbiasa dengan masyarakat Indonesia, belum lagi banyaknya  fonem yang terdapat pada bahasa arab dan tidak terdapat dalam bahasa Indonesia sehingga perlu pembiasaan untuk belajar melafalkannya. Hal itu tidak begitu signifikan pengaruhnya, jika dibanding dengan tingkat keinginan siswa mempelajari bahasa Inggris karena merupakan bahasa teknologi dan merupakan bahasa asing yang selalu menjadi pra-syarat dalam mendapatkan pekerjaan atau peluang kerja.
Hal lain yang akan kita hadapi adalah adanya kebiasaan dan kecenderungan dari masyarakat arab sendiri untuk secara perlahan meninggalkan bahasa fusha dan menggantikannya dengan bahasa arab dialek ‘amiya. Bahasa fusha yang merupakan  bahasa asli dari masyarakat arab pedalaman (badui) yang belum terkontaminasi dengan bahasa dialek kabilah yang lain ini sekarang banyak digantikan oleh bahasa masing-masing dialek.  Untuk lebih mengetahui tentang bahasa fusha ini kita bisa temukan pada bahasa arab yang terdapat dalam kitab suci Al quran.
Jika kita bepergian ke kawasan Timur Tengah, kita mungkin hanya bisa menemukan bahasa ini di pertemuan-pertemuan formal di bidang akademis (pendidikan) seperti : sekolah, kampus, konferensi-konferensi, seminar-seminar dll. Masalah ini hampir sama dengan yang dialami oleh bangsa Indonesia, masyarakat sekarang lebih menyukai menggunakan bahasa gaul (slank) agar tidak diangap lawan bicaranya ketinggalan zaman dan kampungan. Fakta ini bisa kita lihat melalui tayangan televisi yang lebih banyak menampilkan acara-acara yang didominasi oleh bahasa anak-anak muda. Dan bahasa resmi Indonesia hanya terdapat di buku-buku pelajaran dan karya-karya tulis non fiksi.
Bangsa Arab merupakan bangsa yang besar di zamannya, pada masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah, bangsa arab telah mencapai sebuah peradaban besar baik dalam bidang keilmuan, ekonomi, arsitektur dll, bahkan negara barat pun berkiblat kepada peradaban arab untuk memperbaiki keadaan mereka yang pada saat itu berada dalam zaman kegelapan (the dark ages). Banyak sastrawan pada zaman itu yang menghasilkan karya sastra di berbagai bidang. Maka dengan mempelajari sastra arab, kita dapat mempelajari pula sejarah peradaban arab dan menemukan manfaat-manfaat dari karya tersebut. Beberapa diantaranya adalah:
  1. Karya sastra arab seperti hikayat, hikam dan washaya memberi kesadaran kepada pembacanya tentang kebenaran-kebenaran falsafah hidup orang arab.
  2. Karya sastra arab memberikan pengetahuan lebih mendalam terhadap apa yang kita ketahui tentang dunia arab dan kehidupannya.
  3. Membaca karya sastra arab menolong menjadikan pembacanya mengerti akan adat dan budaya orang – orang arab.
Selanjutnya tantangan berikutnya yaitu masalah TKI/TKW yang bekerja di kawasan timur tengah, dengan sastra arab yang kita pelajari seharusnya kita mampu memberikan  pengarahan tentang budaya Arab dan kebiasaan serta kesenangan orang arab serta memberikan pembekalan keterampilan para calon TKI/TKW dalam berbahasa arab dengan baik agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Kesimpulan
Demikianlah kajian mengenai kebutuhan dan tantangan (realitas dunia) sastra arab ini, ada beberapa hal penting yang ingin penulis sampaikan di antaranya adalah :
A.    Sastra arab sangat dibutuhkan dalam belajar bahasa arab untuk mengenal budaya orang arab.
B.     Dengan belajar melalui sastra arab kita diharapkan menguasai 4 kemahiran berbahasa yaitu, Membaca, Menulis, Berbicara, dan Mendengar.
C.     Dengan adanya warga Arab yang tinggal di Indonesia ada peluang bagi kita untuk menerbitkan lebih banyak media cetak seperti surat kabar dan majalah dalam bahasa Arab.
D.    Tantangan untuk membuat bahasa arab sejajar dengan bahasa inggris di sekolah-sekolah umum bisa saja terjadi jika dibantu oleh 3 sektor yaitu : kebijakan pemerintah, pengetahuan yang benar kepada masyarakat mengenai bahasa arab, dan  adanya sarana pendidikan yang ditunjang dengan fasilitas IT.



Tidak ada komentar: