Senin, 02 Mei 2016

Hari Pendidikan Nasional 2016


Kaif hal ya ashaby?? Satu bulan kemarin saya vakum nulis, tapi alhamdulillah awal bulan ini, saya bisa kesampaian ngelahirin sedikit curahan hati lewat blog kesayangan. Ini juga nulisnya pas si baby (mas Farel) udah anteng bobok (z.z).

Siapa yang tau hari ini adalah hari apa hayoo??, ngacung ayo ngacung tangannya!! Yups, tepat hari ini adalah tanggal 02 Mei artinya sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita memperingatinya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Tanggal ini dipilih sesuai dengan tanggal lahir Ki Hadjar Dewantoro. Beliau merupakan salah satu tokoh bangsa sekaligus pahlawan nasional yg bergerak dalam bidang pendidikan.

Nah, selesai membahas sejarahnya, sekarang saya mau curhat lagi ya. Mengapa saya mau membahas tentang tema pendidikan kali ini, the answer is karena inilah bidang yang benar-benar passion saya. yaa..' Sejak kecil mungkin banyak bocah yang kalau ditanya mau jadi apa, jawabnya dokter. Eh... jangan harap saya punya cita-cita jadi dokter, lawong lihat darah sedikit bercucuran dari jari ketika tak sengaja teriris pisau aja udah mewek-mewek nggak karuan. Untungnya pas momen lahiran mas Farel lupa kalau bahkan akan ada banyak si merah (darah) berceceran dimana-mana (>.<) saat proses persalinan berlangsung.

Ketika menginjak dewasa pun saya tetap mencintai passion saya itu, walaupun dulu pas kuliah nggak ngambil jurusan pendidikan juga sih hehehe. Tapi itu tidak mengurangi minat saya untuk back to school again and again.. more and more.

Alhamdulillah, Allah lagi-lagi mengijabah passion saya tersebut, tepatnya di semester ke-8 perkuliahan yang tinggal ngurus skripsi, saya dipertemukan dengan TK/TPA Al Basyir. Ini dia rumah kedua saya setelah rumah kontrakan dulu di perantauan. Disini saya belajar banyak tentang arti berbagi, baik itu berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman, dll. Karena sejatinya hidup itu tidak selalu harus menerima kawan. Saat kau berbagi itulah saat-saat dimana denyut nadi kehidupanmu semakin bermakna bagi orang lain. Di tempat ini pula saya bertemu dengan bocah-bocah imut tanpa dosa berusia sekitar 3-5 tahunan. Saya belajar mengajak anak-anak itu memahami beberapa hal yg sebelumnya belum mereka ketahui, intinya disini saya harus belajar ekstra bersabar menghadapi tingkah polah mereka, sekalian belajar menjadi calon ibu yang baik. Toh ada sebuah ungkapan yang berbunyi "Ibu adalah madrasah pertama bagi putra-putrinya"

And.. Now.. rumah saya selanjutnya adalah Almamater saya Pondok Modern Muhammadiyah Paciran. Disini saya belajar untuk menempa ilmu lagi pada setiap orang yang saya temui, baik itu teman guru ngajar seperjuangan, maupun anak-anak didik saya. Sampai saat ini saya masih belajar karena saya yakin belajar itu tak mengenal usia, ruang maupun waktu.

Salah satu faktor dari bangsa yang maju dan beradab adalah ketika masyaraktnya mendapatkan pendidikan yang baik, tidak hanya menitik beratkan nilai dalam rapor2 yang akan usang nantinya, tetapi yang paling penting adalah penanaman nilai dari setiap pelajaran yang diberikan.

Harapan saya di hari pendidikan nasional ini adalah jangan sampai ada sekolah yang hanya menjadi tempat transaksi jual-beli ilmu di mana guru dibayar dan murid membayar. bahkan terkadang murid hanya butuh nilai (bukan ilmu, apalagi berkah guru) dan guru hanya butuh gaji (bukan berbagi ilmu). Harapan keren saya ini mengutip status dosen saya yang keren juga (Dr. Moch Syarif Hidayatullah) di salah satu akun media sosialnya.

Okey... sekian dulu curhatan saya, kalo kepanjangan takut capek ngetiknya wikikik. Di bawah ini saya sertakan cuplikan lucu namun patut untuk direnungkan kembali mengenai profesi yang bergerak di bidang pendidikan.


"GURU"

Ada guru anyar
mengajar badan gemetar jantung berdebar

Ada guru bayar
mau kerja jika ada uang berlembar

Ada guru nyasar
lulusan Agama olah raga yang diajar

Ada guru sodagar
sambil ngajar jual batik, tupperware, pulsa, jilbab 3 kali bayar..

Ada guru gusar
cuma mutar-mutar kerjaan gak kelar..

ada guru sangar
senengnya plak buk aww nampar !

Ada guru gempar
gemar lempar isu mengeluh selangit menggelegar

Ada guru sabar
bertahun tahun gak naik pangkat
hingga ubanan tetap semaaaangat

Ada guru tegar
rela mengajar di desa terpencil
meski gajinya sangat kecil

Ada guru sadar
guru itu pilihan
bukan mainan atau sambilan

Ada guru pintar
mencetak siswa berprestasi bermoral tinggi

Ada guru benar
ia sadar ia pintar ia sabar, ia tegar
penggerak kemajuan berpijar
siswa berbinar
sekolah bersinar
negeri jadi besar

SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL TGL 02 MEI 2016. SEMOGA BISA MENGABDI KEPADA BANGSA HINGGA TUTUP USIA. AAMIIN.