Rabu, 17 Oktober 2012
Hari ini berangkat ke kampus dengan ransel (my favorite
one) yang penuh dengan isi baju ganti, peralatan k******k dan baju tebal (plus
jacket) walaupun terlihat penuh dengan kerempongan tersendiri, xixixi,, aku
siap menuju Kediri (East Java) kawan. Pukul 13:57 perasaan masih
ketar-ketir karena seharusnya jam 2 siang ini udah janjian sama my sista Silvi
di depan perpustakaan untuk kemudian menjemput my brow Raffi di Ratu Plaza tapi
jreng..jreng sampai detik ini aku masih malu-malu anjing (xixixi,, Hust,,)
untuk izin keluar sama bapak Dosen yang masih dengan santainya nerangin materi
hari ini.
Setelah kuntat-kuntit nyolong perhatian Dosen untuk Es-Em-Es
an dengan mbak Silvi yang udah selesai ngambil ijazahnya bahkan fotocopy,
laminating dan legalisir, aku berhasil keluar laboratorium komputer tersayang
yang letaknya ada di lantai 6. Setelah mendapatkan salah satu lift untuk menuju
lobby eeeeeeee….. gubrak dach,,,,,, malah ngobrol dulu sama kenalan lama yang
lagi punya masalah sama bapak R*****,, WELEH 3X sebenarnya sih pengen dengerin
ceritanya yang lagi menggebu-gebu gitu tapi ane punya janji abang, lain kali
aje ye,, berhasil bertemu mbak Silvi maka perjalanann selanjutnya adalah
menaiki bus KOPAJA 19 untuk merapat ke senayan bertemu dengan teman janjian
sebelumnya yang sudah aku sebutin di atas (hayoo, masih ingat nggak namanya
siapa?) sesampainya di sana ternyata Lambretta Bambang Gurindang alias lama
cyin,, karena katanya masih di suatu ruangan yang EMERGENCY bagi dia.
Proses tunggu-menunggu beres, lanjut mas brow naik TAXI
Express agar sampai stasiun Tanah Abang tepat sasaran,, eh keseleo jarinya,,
tepat waktu maksudnya :=) dan cerita selanjutnya tired in the BRANTAS train,,
dengan semua pedagang yang ndak pernah capek menjajakan dagangan.. love them,,
Kamis, 18 Oktober 2012
Kita sampai kawan di stasiun Nganjuk,, nggak boleh lupa
narsis dulu, cekidot!!
Di depan kereta api
Setelah sampai Nganjuk, dijemput dengan mobil travel menuju
Kediri untuk tujuan mengapa kita jauh-jauh dari Jakarta kesini, dan berikut
narsis-narsis selanjutnya..
Berempat pakai baju kembaran nih
Jembatan Penghubung
Di dalam gerbong kereta
Edisi Narsis sendiri,, : P
Bagiku di tempat ini ketenangan itu berwujud, susah kalo
dibandingkan dengan keadaan yang setiap hari aku temui di kota-kota besar
seperti Jakarta misalnya, macet, emosi setiap orang dengan ambisi-ambisinya
masing-masing, huft capek deh,, disini setiap orang sepertinya sudah cukup puas
dengan apa yang mereka dapat dan makan setiap harinya. Subhanallah.. jarum jam
baru menunjukkan pukul 18:30 tapi suasana malam yang hening khas pedesaan
membuat mata ini tak tertahankan untuk segera terlelap ke alam mimpi. Tiba-tiba
anganku melayang membayangkan jam segini di Jakarta, suasana hingar-bingar
mungkin masih akan terdengar sampai pukul 23:59 hadeuh,, It’s time to sleep.
Jum’at, 19 Oktober 2012
Perpisahan dengan semuanya,,, back to Jakarta right now
with BRANTAS once more… semua yang terlewati disini, semua yang terjadi,
semua kenangan ini, mungkin hanya akan tetap menjadi kenanganku, bukan
kenanganmu, bukan kenangan dia, dan ingin kupastikan padamu akan kupatri
disini, di “HATI”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar