KEBUTUHAN DAN TANTANGAN (REALITAS DUNIA)
SASTRA ARAB
Ima Febriyanti
Mahasiswa Sastra Arab
2009 Universitas Al Azhar Indonesia
Diikutsertakan dalam lomba Esai di Fakultas Ilmu dan Budaya Universitas Indonesia
Diikutsertakan dalam lomba Esai di Fakultas Ilmu dan Budaya Universitas Indonesia
Pembahasan
mengenai bahasa merupakan salah satu kajian yang menarik karena bahasa
merupakan penghubung antar dua manusia yang saling berkomunikasi, seperti yang kita
ketahui bersama bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa
bunyi yang bersifat mana-suka (arbitrer) yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling
berhubungan dan berinteraksi. Bahasa juga berfungsi sebagai alat yang digunakan seseorang untuk
mengemukakan ide, pendapat, dan ungkapan perasaannya kepada orang lain. Dengan bahasa, manusia bisa membangun
sebuah komunitas yang selanjutnya disebut dengan masyarakat dan berkembang menjadi sebuah peradaban. Atas dasar inilah
maka sangat wajar bila kita mengatakan bahwa dimana manusia masih hidup disitu ladang bahasa tidak akan pernah mati.
Salah satu dari berbagai macam bahasa yang ada di muka bumi ini adalah
bahasa Arab yang merupakan salah satu
bahasa asing yang banyak dipelajari oleh para pembelajar di dunia. Termasuk di
Indonesia, terlebih lagi bahwa mayoritas masyarakatnya beragama Islam, yang
mana mereka memiliki kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan dalam bahasa Arab. Bahasa Arab
sebagai salah satu bahasa asing (foreign language) di Indonesia saat ini
menduduki peringkat ke-2 setelah bahasa Inggris dilihat dari jumlah penggunanya. Salah satu cabang ilmu yang berkaitan erat
dengan bahasa arab adalah Sastra Arab.
Kata sastra berasal dari bahasa sansekerta
yaitu su yang memiliki makna baik/ indah
dan sastra yang memiliki makna tulisan, jadi sastra arab berarti
sesuatu hasil karya cipta yang berasal dari orang-orang arab yang berbentuk
tulisan yang indah dan berisi sesuatu, isi (pesan) yang baik. Sastra arab erat sekali
hubungannya dengan bahasa arab, karena hanya bahasa inilah yang akan menjadi
penghubung kita untuk mengetahui apa makna yang terkandung dalam karya sastra
tersebut.
Bangsa arab sejak dahulu dikenal sebagai bangsa
yang memiliki kemahiran dalam bidang sastra, untuk itulah mukzijat yang
diberikan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW yaitu Al qur’an,
kitab suci yang mengandung hukum-hukum islam dan aturan untuk membedakan
mana perbuatan baik dan buruk ini berwujud ayat-ayat yang terangkai sangat indah
baik itu dilihat dari susunan kata-katanya maupun bunyinya. Hal ini dikarenakan
untuk menandingi sya’ir-sya’ir yang sebelumnya telah dihasilkan oleh sastrawan Arab
pada zaman itu.
Dalam kajian sastra arab terdapat dua bentuk sastra
yaitu:
1.
Puisi Arab (الشعر
(,
yaitu karya yang masih memiliki aturan yang baku dalam proses pembuatannya.
2.
Prosa Arab ( (النثرyaitu karya yang tidak memiliki aturan khusus
atau kaidah dalam proses pembuatannya, seperti :
a.
Pidato ( الخطابة)
b.
Surat ( الرسائل )
c.
Perumpamaan (الأمثال)
d.
Kata-kata bijak (الحكام)
e.
Wasiat (الوصايا)
f.
Cerpen (مقامات)
g.
Cerita (قصة) yang
terbagi menjadi tiga yaitu :
·
Cerpen panjang (رواية)
seperti : Novel, Biografi, Roman
·
Kisah pendek ( قصة قصيرة)
·
Cerpen pendek sekali ( اقصوصة)
h.
Drama ((مصرح
Dari berbagai jenis sastra di atas, yang paling terkenal di kawasan
Arab yaitu puisi ((شعر , dari sebuah puisi
kita bisa mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan bangsa arab seperti
budayanya, cara pikirnya, adat istiadat maupun kebiasaan mereka. Ini
bisa terjadi dikarenakan orang arab sejak dulu telah suka mengabadikan
peristiwa atau kejadian penting yang dialaminya lewat sebuah puisi. Salah
satunya yang disebut sebagai catatan Arab ( ديوان العرب). Dalam catatan ini banyak dikisahkan mengenai hari-hari
kemenangan setelah berperang dan hal-hal lain mengenai kebesaran orang arab.
Konflik
intern dalam negeri yang sekarang sedang memanas di kawasan Timur Tengah
seperti Mesir, Yaman, Libya dan berbagai kawasan lainnya pun bisa kita lihat
dan kita pelajari dari sastra. Dari sastra pula kita mengenal watak bangsa arab
yang merupakan bangsa yang keras kepala dan tidak mau diperintah oleh orang
lain. Mereka sangat menjaga kehormatan diri mereka sebelum diatur oleh orang
lain.
Sekarang ini, salah satu negara yang menggunakan bahasa arab yaitu
Mesir yang memiliki hasil karya tulisan berupa cerpen, novel yang jumlahnya
sangat fantastis per tahunnya, pantaslah jika salah satu sastrawan asal mesir
mendapat penghargaan nobel di bidang sastra yaitu Naghuib Mahfoudz. Hal ini
bisa menjadi salah satu motivasi kita untuk mampu meningkatkan kemampuan dan
kemahiran kita dalam berbahasa meliputi membaca (قرائة), menulis (كتابة), berbicara (كلام) dan mendengar (سماعية). Dengan kemahiran tadi diharapkan kita mampu menjadi seorang sarjana yang handal dalam
kajian sastra arab. Dan mampu menghasilkan sebuah karya sastra yang bermutu.
Sebenarnya banyak kebutuhan akan pembelajar sastra arab yaitu dengan hadirnya majalah yang berbahasa arab seperti Halo Indonesia ( ألو إندونيسيا ) atau media yang
berhubungan dengan dunia islam, disitulah kita bisa ikut terjun langsung dalam
dunia kerja dengan cara membuat
tulisan yang berasal dari beberapa sastra arab seperti hikam dan menggali isi yang terkandung didalamnya, dan aktifitas ini pasti
sesuai bidang sastra arab itu sendiri dan hal ini nantinya
bisa menjadi peluang usaha tersendiri buat kita untuk menciptakan usaha percetakan
yang menerbitkan buku-buku atau karya sastra terjemahan yang berbahasa Arab bahkan menerbitkan majalah atau surat kabar
yang berbahasa arab. Karena di Indonesia juga tinggal beberapa warga Negara yang berasal dari
kawasan timur tengah. Sehingga kita bisa menjadi seorang entrepreneur di bidang yang benar-benar
kita geluti.
Selain itu dengan berdirinya banyak sarana asrama dan pondok pesantren yang
menggunakan bahasa arab sebagai bahasa kedua setelah Indonesia, maka sangatlah memungkinkan
bagi kita para pembelajar sastra arab untuk mempraktekkan/berlatih bersama para
murid untuk menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah kita
bisa menggunakan pendekatan sastra untuk memberikan bahan ajar kepada para
murid karena dengan belajar bahasa arab melalui sastra kita akan lebih mudah menyampaikan
bahasa arab dan murid-murid pastinya akan lebih tertarik dan menyimak. Hal ini bisa kita bandingkan jika bahan ajar
hanya berupa teks-teks biasa yang monoton sehingga dianggap biasa oleh para
murid.
Peluang
memungkinkan lainnya yang bisa
kita lakukan pada bahasa arab selanjutnya adalah mengembangkan bahasa Arab di
Indonesia. Salah satunya adalah melalui pendidikan,
paling tidak ada tiga komponen besar untuk mengarahkan pendidikan sebagai media
suksesi pengembangan bahasa Arab, yaitu adanya lembaga pendidikan yang memfasilitasi
pendidikan bahasa Arab disertai
dengan fasilitas dan sarana IT, sumber daya manusia yang
profesional, dan kebijakan politik pemerintah. Sehingga nantinya di sekolah-sekolah umum pun bahasa arab akan memiliki
porsi yang seimbang dengan bahasa inggris. Dengan kata lain akan semakin
dibutuhkannya para professional dibidang sastra arab untuk menjadi tenaga
pendidik dan tutor di masing-masing sekolah.
Hal yang selanjutnya harus kita ingat
bahwa banyak perusahaan asing yang mendirikan cabangnya di Indonesia yang
berasal dari kawasan timur tengah seperti perusahaan minyak. Ini juga bisa
menjadi peluang kita untuk memanfaatkannya sebagai tempat untuk peluang kerja
nantinya. Karena kita memiliki kelebihan menguasai bahasa arab lebih dari yang dimiliki
oleh orang lainnya, namun harus kita lengkapi pula kemampuan kita dengan soft
skill yang memadai.
Selain kebutuhan-kebutuhan di atas
terdapat pula tantangan yang menyambut kita dalam kajian sastra arab ini,
antara lain untuk mengembangkan pemakaian bahasa Arab di Indonesia. Bahasa Arab memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi bahasa
asing yang popular dan paling banyak dituturkan, namun harus diakui saat ini bahwa bahasa
Inggris yang nota bene-nya sama dengan bahasa Arab, sama-sama bahasa asing,
namun bahasa Inggris mampu menggeser popularitas bahasa Arab sebagai bahasa
asing di Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan bahasa Inggris menjadi
sangat popular; di antaranya adalah globalitation era, yang digawangi oleh sektor akademi pendidikan, teknologi dan ekonomi. Bahasa Inggris banyak
digunakan dalam dunia akademik, teknologi dan ekonomi. Tidak ada satupun negara
yang luput dari tiga sektor kehidupan tersebut.
Bukan tidak ada harapan bagi bahasa Arab untuk dapat
menandingi kepopuleran bahasa Inggris. Satu hal yang perlu difahami secara
lebih dalam dan bijak, bahwa secara naluri bangsa Indonesia sangat membutuhkan
bahasa Arab. Dalam konteks dasar (basic contect), seluruh umat Islam yang
merupakan umat mayoritas beribadah dengan menggunakan media bahasa Arab.
Perbedaan lain antara bahasa arab
dan inggris adalah tulisan bahasa Inggris sama dengan
alpabet Indonesia yang sudah
terbiasa dengan masyarakat Indonesia, belum lagi banyaknya fonem yang terdapat pada bahasa arab dan tidak terdapat dalam
bahasa Indonesia sehingga perlu
pembiasaan untuk belajar melafalkannya. Hal itu tidak
begitu signifikan pengaruhnya, jika dibanding dengan tingkat keinginan siswa
mempelajari bahasa Inggris karena merupakan bahasa teknologi dan merupakan
bahasa asing yang selalu menjadi pra-syarat dalam mendapatkan pekerjaan atau
peluang kerja.
Hal lain yang akan kita hadapi
adalah adanya kebiasaan dan kecenderungan dari masyarakat arab sendiri untuk
secara perlahan meninggalkan bahasa fusha dan menggantikannya dengan
bahasa arab dialek ‘amiya. Bahasa fusha yang merupakan bahasa asli dari masyarakat arab pedalaman
(badui) yang belum terkontaminasi dengan bahasa dialek kabilah yang lain ini
sekarang banyak digantikan oleh bahasa masing-masing dialek. Untuk lebih mengetahui tentang bahasa fusha
ini kita bisa temukan pada bahasa arab yang terdapat dalam kitab suci Al quran.
Jika kita bepergian ke kawasan
Timur Tengah, kita mungkin hanya bisa menemukan bahasa ini di pertemuan-pertemuan
formal di bidang akademis (pendidikan) seperti : sekolah, kampus, konferensi-konferensi,
seminar-seminar dll. Masalah ini hampir sama dengan yang dialami oleh bangsa
Indonesia, masyarakat sekarang lebih menyukai menggunakan bahasa gaul (slank)
agar tidak diangap lawan bicaranya ketinggalan zaman dan kampungan. Fakta ini
bisa kita lihat melalui tayangan televisi yang lebih banyak menampilkan
acara-acara yang didominasi oleh bahasa anak-anak muda. Dan bahasa resmi
Indonesia hanya terdapat di buku-buku pelajaran dan karya-karya tulis non
fiksi.
Bangsa Arab merupakan bangsa yang
besar di zamannya, pada masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah, bangsa arab telah
mencapai sebuah peradaban besar baik dalam bidang keilmuan, ekonomi, arsitektur
dll, bahkan negara barat pun berkiblat kepada peradaban arab untuk memperbaiki
keadaan mereka yang pada saat itu berada dalam zaman kegelapan (the dark
ages). Banyak sastrawan pada zaman itu yang menghasilkan karya sastra di
berbagai bidang. Maka dengan mempelajari sastra arab, kita dapat mempelajari pula sejarah peradaban
arab dan menemukan manfaat-manfaat dari karya tersebut. Beberapa diantaranya
adalah:
- Karya sastra arab seperti hikayat, hikam
dan washaya memberi kesadaran kepada pembacanya tentang
kebenaran-kebenaran falsafah hidup orang arab.
- Karya sastra arab memberikan pengetahuan lebih
mendalam terhadap apa yang kita ketahui tentang dunia arab dan kehidupannya.
- Membaca karya sastra arab menolong menjadikan
pembacanya mengerti akan adat dan budaya orang – orang arab.
Selanjutnya tantangan berikutnya yaitu masalah
TKI/TKW yang bekerja di kawasan timur tengah, dengan sastra arab yang kita
pelajari seharusnya kita mampu memberikan pengarahan tentang budaya Arab dan kebiasaan serta
kesenangan orang arab serta memberikan pembekalan keterampilan para calon
TKI/TKW dalam berbahasa arab dengan baik agar tidak terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan di kemudian hari.
Kesimpulan
Demikianlah kajian mengenai kebutuhan dan tantangan
(realitas dunia) sastra arab ini, ada beberapa hal penting yang ingin penulis
sampaikan di antaranya adalah :
A.
Sastra
arab sangat dibutuhkan dalam belajar bahasa arab untuk mengenal budaya orang
arab.
B.
Dengan
belajar melalui sastra arab kita diharapkan menguasai 4 kemahiran berbahasa
yaitu, Membaca, Menulis, Berbicara, dan Mendengar.
C.
Dengan adanya
warga Arab yang tinggal di Indonesia ada peluang bagi kita untuk menerbitkan
lebih banyak media cetak seperti surat kabar dan majalah dalam bahasa Arab.
D.
Tantangan untuk membuat bahasa arab sejajar dengan bahasa inggris di
sekolah-sekolah umum bisa saja terjadi jika dibantu oleh 3 sektor yaitu :
kebijakan pemerintah, pengetahuan yang benar kepada masyarakat mengenai bahasa
arab, dan adanya sarana pendidikan yang
ditunjang dengan fasilitas IT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar