BAHASA
: HAKEKAT dan PERKEMBANGAN
Bahasa digunakan sehari-hari oleh siapa saja dalam transaksi
apa saja, dan oleh karena itu didefinisikan sebagai komunikasi antar makhluk
manusia, yang dicirikan dengan penggunaan simbol-simbol lisan atau tertulis
secara acak (arbitrer) sesuai makna yang telah disepakati. Bahasa juga
dianggap sebagai salah satu bentuk pengetahuan, yaitu bentuk pemikiran dan
pemahaman (Cognition).
1. Pendekatan
Kajian
Bahasa dapat dipelajari
sekurang-kurangnya dua dimensi, yaitu dimensi penggunaan dan struktur. Dalam
dimensi penggunaan menjadi kepedulian berbagai bidang studi antara lain :
kesusasteraan, komunikasi, retorika, sosiologi, ilmu politik dan psikologi.
Sebaliknya dimensi struktur menjadi kepedulian para linguis. Di bidang
linguistiklah bahasa diberi definisi.
Para ahli linguistik struktural dan
deskriptif memandang bahasa lisan sebagai memiliki struktur hirarkis yang
terdiri dari tiga tingkat : bunyi, kombinasi bunyi (seperti pada kata),
kombinasi kata (kalimat).
Para ahli bahasa transformasi
generatif mendefinisikan bahasa sebagai pengetahuan.
2. Ciri-ciri
Bahasa Manusia
Studi tentang bahasa sebagai alat
komunikasi mencakup dua hal: isyarat bermakna dan bunyi. Bahasa manusia
memiliki 7 ciri khas yaitu :
a. Bahasa manusia
memiliki sistem yang terpisah namun saling terkait baik pada tata bahasa, bunyi
maupun isyarat.
b. Bahasa manusia
memungkinkan terkomunikasinya hal-hal baru.
c. Manusia
membedakan antara isi pesan yang dikomunikasikan dan label yang mewakili isi
pesan.
d. Dalam komunikasi
manusia, bahasa lisan dapat dipertukarkan dengan makna yang didengar.
e. Bahasa manusia
digunakan untuk maksud-maksud khusus; terdapat “kebohongan” yang disengaja di
balik apa yang dikomunikasikan.
f.
Apa yang diutarakan dapat merujuk ke masa lampau dan
masa yang akan datang.
g. Bahasa manusia
dipelajari anak-anak dari orang dewasa dan diturunkan dari generasi ke generasi
3. Perkembangan
dan Perubahan Bahasa
Didefinisikan sebagai pemroduksian
dan persepsi ujaran, bahasa berkembang maju perlahan sebagaimana manusia pun
berkembang. Sebagai satu sistem komunikasi, bahasa dapat dihubungkan dengan
sistem komunikasi hewan. Bedanya, bahasa manusia memiliki aspek-aspek kreatif
dan interpretatif. Pemahaman akan ujaran manusia diyakini sebagai melibatkan
spesialisasi belahan hemisfir kiri otak manusia (area Broca).
Produksi bahasa manusia terjadi untuk
pertama kalinya pada manusia Neanderthal (100.000-30.000 tahun silam);
dispekulasikan orang bahwa kurang lebih pada 40.000-30.000 tahun silam,
muncullah manusia modern, Homo Sapiens, dengan tengkorak dan rongga
vocal yang sudah cukup memadai untuk memungkinkan berbicara.
Dalam abad ke-18 seorang ahli
filsafat dari Jerman, Gottfried Wilhelm Leibniz menyatakan bahwa semua bahasa kuno dan modern tumbuh dan
berkembang dari hanya satu proto bahasa. Teori bahwa rumpun-rumpun bahasa
dewasa ini berasal dari banyak bahasa asli dinamai teori poligenesis.
Sifat keuniversalan suatu bahasa
dapat dilihat pada beberapa kenyataan :
a. Di mana terdapat
manusia, di situ ditemukan bahasa.
b. Tidak ada bahasa
“primitif” semua bahasa sam kompleks dan sama mampunya dalam mengungkapkan
suatu maksud.
c. Hubungan antara
bunyi dan makna dalam bahasa lisan, dan antara gerak-isyarat dengan makna dalam
bahasa isyarat, sebagian besar bersifat arbitrer.
d. Semua bahasa
manusia memanfaatkan seperangkat bunyi terbatas yang dikombinasikan untuk
membentuk unsur-unsur atau kata-kata yang bermakna.
e. Semua tata
bahasa memiliki aturan pembentukan kata dan kalimat.
f.
Kategori-kategori gramatik semirip ditemukan dalam
semua bahasa.
g. Terdapat sifat-sifat
keuniversalan semantic, seperti “jantan” dan “betina”.
h. Setiap bahasa
memiliki cara untuk menunjukkan masa lampau, kemampuan mengingkar, kemampuan
mengajukan pertanyaan, memberikan instruksi, dll.
i.
Setiap anak normal mampu mempelajari bahasa apa saja
bila ia diterjunkan di tengah masyarakat penutur bahasa tersebut.
4. Dialek,
Argot, dan Jargon
Ciri-ciri unik berbahasa dari seorang
penutur secara individual ini dinamai “Idiolek”. Sedangkan “Dialek”
adalah suatu variasi bahasa yang berbeda secara konsisten dari variasi (ragam)
lain dari bahasa yang sama yang digunakan di kawasan-kawasan geografis yang
berlainan dan oleh kelompok-kelompok social yang juga berlainan.
Orang-orang yang mempunyai kegiatan-kegiatan
atau profesi yang sama dapat saja memiliki bahasa khusus yang dinamai “Argot”.
Sedangkan argot khusus yang dimiliki oleh suatu profesi tertentu yang
membedakan mereka dari kelompok lain disebut dengan “Slang”. Satu argot
atau terminologi khusus sebagaimana digunakan antar sesama profesi, tanpa suatu
konotasi slang, dinamai “Jargon” atau didefinisikan pula dengan kata
yang sama di 2 bidang yang berbeda, contoh : kata kaidah dalam hukum
islam berbeda dengan kaidah dalam pelajaran bahasa Arab.
5. Pidgin dan
Creole
Bahasa bisa saja mengalami perubahan
yang terjadi dalam waktu singkat sebagai akibat dari kontak antar dua atau
lebih masyarakat yang masing-masing berbicara dengan bahasanya sendiri. Dalam
kondisi demikian dapat muncul bahasa “Pidgin” dan bahasa “Creole”
a. Pidgin : didasarkan secara gramatikal pada
satu bahasa namun dipengaruhi, terutama
dalam kosa kata, oleh bahas-bahasa lain. Pidgin sering kali merupakan akibat
dari kontak antara pedagang dengan penduduk kepulauan atau daerah pesisir.
b. Creole : merupakan bahasa yang berasal dari
para penutur pidgin yang beranak-pinak kemudian mempelajari bahasa pidgin
tersebut sebagai bahasa pertama.
6. Lingua Franca
Banyak kawasan di muka bumi ini yang
dihuni oleh orang-orang yang berbicara bahasa-bahasa yang sangat berbeda (divergent)
satu sama lain. Di kawasan demikian di mana kelompok-kelompok masyarakat
dituntut berkomunikasi demi kepentingan sosial dan komersial, biasanya
digunakan satu bahasa berdasarkan kesepakatan bersama. Bahasa tersebut dinamai
“Lingua Franca”.
Lingua Franca tidak hanya terjadi
pada suatu negara, contoh : Indonesia, yang memiliki bahasa Lingua Franca
bahasa Indonesia. Namun bisa juga terjadi antar negara, contoh : Timur Tengah,
yang memiliki bahasa Lingua Franca bahasa Arab.
RINGKASAN
BAB III
PENGELOMPOKAN BAHASA di DUNIA
Dalam kenyataannya terdapat ribuan
bahasa di muka bumi ini. Klasifikasi genetik yang lazim dibuat sangat bersifat
tentative karena metode komparatif yang diterapkan sangat terbatas dalam
menjangkau area bahasa yang sedemikian luas.
Selama ini dikenal lima rumpun bahsa
utama di dunia, yaitu : Proto Indo-Eropa, Eurasia (selain Indo-Eropa), Pasifik,
Afrika dan Amerika (Indian).
1. Rumpun Indo
Eropa
Rumpun Bahasa
![](file:///C:/DOCUME%7E1/PELATI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
2. Rumpun
Eurasia ( Non Indo-Eropa)
Beberapa bahasa yang terdapat di rumpun Indo-Eropa adalah :
a. Kelompok Basque
: digunakan di daerah Pirenea serta kelompok bahasa Finno-Urgik, mencakup
bahasa finlandia dan Hungaria. Kelompok bahasa ini menyebar pula ke daerah dari
Skandinavia sampai Siberia. Bahasa yang digunakan antara lain: Estonia,
Lappish, Cheremiss, Mordvin dan Samoyed.
b. Kelompok Altaik
: menyebar dari Asia Tengah dan Utara termasuk kawasan Mediteran sampai ke
Pasifik. Tergabung bahasa Turki yang mencakup Azerbayan, Uzbek, dan Kirghiz
yang berada di bagian barat. Di sisi timur terdapat terdapat kelompok bahasa Mongol
dan Manchu. Diperkirakan kedua kelompok Finno Urgik dan Altaik dinamai kelompok
Ural Altaik, bahasa Korea dan Jepang termasuk kelompok terakhir ini.
c. Di Kaukasus
antara daerah laut Hitam dan Kaspia dikenal beberapa bahasa yaitu : Kabardia,
Avar, dan Abkhasia. Di Kaukasia selatan terdapat bahasa Georgia. Di sisi timur
laut dijumpai kelompok lain seperti bahasa Ainu di Jepang, dan Chukchi serta
Gilyak.
d. Di India bagian
utara terdapat bagian rumpun bahasa Indo-Eropa. Di bagian selatan orang menemui
kelompok bahasa Dravida, bahasa utama di kelompok ini adalah Telugu dan Tamil.
Sedangkan bahasa yang penuturnya tidak begitu terkenal adalah : Kanal,
Malayala, Brahui, Gondi, Kurukh, dan Kui. Kelompok ketiga ialah Munda yang
terkait dengan bahasa yang dipakai di Asia tenggara seperti bahasa Mon, Khmer,
dan Vietnam, kelompok terakhir ini dikenal sebagai rumpun bahasa
Austro-Asiatik.
e. Sub rumpun lain
yaitu : rumpun bahasa Cina, rumpun bahasa Tibet-Burma, yang lainnya dalah Tai
atau Kadai yang mencakup bahasa Tai dan Laos.
3. Pasifik
(Austronesia)
Bahasa–bahasa
di kawasan Pasifik umumnya terbagi atas empat kelompok :
a. Kelompok bahasa Aborigini Australia
b. Kelompok bahasa Tasmania yang sudah punah
c. Kelompok bahasa daerah di pulau Papua serta
pulau-pulau kecil di sekitarnya.
d.
Kelompok Melayu-Polinesia, terdiri atas tiga sub
kelompok yakni: Indonesia, Melanesia
dan Polinesia. termasuk kelompok Indonesia adalah bahasa Malagasi (Madagaskar),
Melayu (Malaysia), Indonesia, Formosa, dan Filipina. Bahasa-bahasa penting
dalam kelompok ini adalah : bahasa Melayu, Indonesia, Jawa, Sunda, Dayak,
Batak, Tolour, Bali, Bugis, Formosa, Tagalog, Ilicano, dan Visaya. Sedangkan
yang termasuk rumpun Melanesia yaitu : di Pasifik bagian selatan dengan bahasa
utama Fiji. Sub kelompok bahasa Polinesia terdapat di ujung timur Pasifik
dengan bahasa-bahasa utama seperti Samoa, Hawai, Tahiti dan Maori (yang dipakai
di Selandia Baru).
4. Afrika
a.
kelompok bahasa Afro-Asiatik di Afrika bagian utara.
Kelompok ini mengenal 5 cabang bahasa yaitu:
·
Semitik, menurunkan bahasa-bahasa antic seperti
Hibrani, Akadia, Aramaik, Phoenicia, Arab dan Ethiopia Kontemporer.
·
Mesir, Bahasa Mesir Kuno sudah dipakai orang sejak
tahun 4.000 SM. Dan masih bertahan hingga abad ke-7 Masehi setelah digantikan
oleh bahasa Arab. Namun bahasa ini masih dipakai sebagai liturgy dengan nama
bahasa Koptik.
·
Berber, di kawasan Afrika Utara terdapat cabag dari
bahasa Berber yaitu: Tuareg, Zenaga, Kabyl dan Shilh.
·
Kushitik, cabang dari bahsa ini adalah bahasa Somali
dan Gala.
·
Chad, dituturkan di sekitar Nigeria dengan bahasa
utama Hansa.
b.
Kelompok bahasa Congo-Niger di sebagian besar kawasan
Afrika bagian Selatan. Dengan bahasa utamanya bahasa Bantu, yang menurunkan
bahasa-bahasa penting seperti: Swahili di Afrika Timur sebagai bahasa bisnis. Yang
lainnya adalah bahasa Zulu, Nyanja, Xhosa, dan Sotho. Cabang bahasa Congo-Niger
ini juga terdapat di bagian selatan Tanduk Afrika sebelah barat sampai sisi
timurnya dengan bahsa utama seperti Ibo, Yoruba, Ewe, Twi, Fanti, Malinke,
Fulani, Wolof, dan Sango.
c.
Kelompok bahasa Khoisa yang memiliki bahsa Bushman dan
Hottentot.
Ditemukan
pula tiga kelompok bahasa lainnya, yaitu : Chari-Nil, Songhai, dan Sahara
Tengah
5. Amerika
(Indian)
a.
Di bagian selatan benua ini terdapat bahasa Quechua di
Peru, yang lainnya Chibcha, Huelche, Kariba, Pano, Jivaro, Tukano, Arawaka, dan
Tupi-Guarani.
b.
Di bagian tengah agak lebih baik, di Mexico bagian
selatan dijumpai kelompok bahasa Maya meliputi semenanjung Yucatan di Mexico,
serta Guatemala, Honduras, dan El Salvador.
c.
Ke arah timur dan selatan dijumpai kelompok Chibcha.
d.
Ke arah utara dan barat digunakan bahasa Otomanguia
yang meliputi bahasa Mixteco, Zapoteco, Trique, Amusgo, Zoque, Popoloca, Otomi,
dan lain-lain.
e.
Di utara terdapat kelompok bahasa Aleut Eskimo, dua
kelompok lainnya adalah Athabaska dan Algonkia, bahasa penting meliputi
Chipewya, Sarsi, Carrier, Hare, Tlingit dan Haida. Bahkan bahasa Navaho dan
Appache yang dipakai di New Mexico dan Texas termasuk kelompok bahasa
Athabaska. Sedangkan bahasa yang tergolong dalam Algonkia yaitu Blackfoot,
Cree, Ojibwa, Illinois, Shawnee, Miami, Potawatomi, Kickapoo, Sauk, Fox,
Menomini, Micmac, Abnaki, Delaware, Cheyenne dan Arapaho.
f.
Di sekitar danau Erie dan Ontario terdapat kelompok
Iroquoia yang meliputi bahasa Mohawk, Wyandot, Oneida, Onondaga, Cayuga,
Seneca, dan Cherokee.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar