BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Praktik Kerja Lapangan
Praktik kerja lapangan (PKL) adalah
salah satu bentuk pengaplikasian ilmu yang diperoleh mahasiswa/i selama perkuliahan
untuk bisa berinteraksi pada suatu lapangan pekerjaan yang dipilih oleh
mahasiswa/i. Sebagai salah
satu universitas swasta, Universitas Al-Azhar Indonesia sangat peduli terhadap
kemampuan mahasiswa/i dalam bergelut di dunia kerja yang tentu tidak mudah. Termasuk
di era teknologi yang semakin canggih ini, berbagai kemampuan yang tidak hanya
mengandalkan kemahiran yang dimiliki mahasiswa/i tapi juga kesiapan mental dan
keahlian khusus untuk bisa dan mampu bersaing di dunia kerja yang tentu saja
hal ini sangat sulit dirasakan oleh mahasiswa/i. Hal ini disebabkan karena
banyaknya individu yang mempunyai kemampuan yang lebih baik.
Untuk itu, Universitas Al-Azhar Indonesia mengadakan mata kuliah Praktik
Kerja Lapangan (PKL) yang diharapkan mahasiswa/i bisa dan mampu mendapatkan
manfaat dari apa yang tidak didapatkan selama perkuliahan. Mata kuliah Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini berbobot 4 SKS yang mewajibkan semua mahasiswa/i untuk
mendaftarkan diri ke instansi atau perusahaan yang diinginkan sebagai tenaga
magang selama kurang lebih dua minggu. Selain itu, pihak universitas juga
mengharapkan bahwa pekerjaan yang akan dilakukan nanti masih berkaitan dengan
program studi yang dijalankan mahasiswa di kampus.
Oleh karena itu, kegiatan PKL ini sangat membantu
penulis dan sangat penting demi masa depan penulis. Dalam pelaksanaan penulis
berusaha melakukannya dengan baik dan berdisiplin tinggi. Melalui laporan ini,
penulis selaku peserta PKL akan menjelaskan sedikit mengenai kegiatan penulis
selama kurang lebih dua minggu di SSLN LPP RRI.
Praktik kerja lapangan
sebagai tenaga profesional di SSLN LPP Radio Republik Indonesia Bahasa Arab yang
penulis lakukan selama 15 hari dari tanggal 06 Agustus sampai 10 September 2012
bertujuan sebagai berikut:
a.
Untuk
mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan selama belajar di Universitas
Al-Azhar Indonesia melalui praktik pada
bidang yang diminati.
b.
Untuk
mendapatkan gambaran nyata tentang dunia kerja yang akan penulis tekuni setelah
lulus.
a.
Untuk
memenuhi persyaratan kurikulum sarjana strata 1 (S-1).
b.
Mencari
pengalaman menerjemahkan teks Bahasa Arab di dunia jurnalistik.
1.3
Manfaat
Praktik Kerja Lapangan
Praktik kerja lapangan yang penulis lakukan memberi
banyak manfaat, diantaranya:
a.
Memotivasi
untuk terus memperdalam ilmu tentang bahasa Arab
b.
Mengajarkan
penulis tentang bagaimana memberi pemahaman kepada orang lain
c.
Mempelajari
bagaimana menyelesaikan permasalahan yang menjadi hambatan ketika pelaksanaan
kerja.
d.
Menambah
wawasan dan pengetahuan serta memperluas pergaulan yang berdampak positif.
1.4
Tempat,
Waktu dan Prosedur Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Universitas
Al-Azhar dan program studi Sastra Arab membebaskan mahasiswa-mahasiswi untuk
memilih tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan. Setiap
mahasiswa dapat memilih sendiri tempat praktik kerja dengan persetujuan
koordinator program dan dosen pembimbingnya. Kegiatan praktik kerja ini tidak
harus terkait dengan program bahasa dan paket yang dipilih oleh mahasiswa yang
bersangkutan.
Waktu pelaksanaan
praktik kerja lapangan dilakukan saat mahasiswa-mahasiswi memasuki semester 7
dan penulis memilih waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan pada saat libur
semester genap agar tidak mengganggu kegiatan perkuliahan di semester 7. Lebih
jelasnya tempat dan waktu praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut:
a. Tempat: SSLN LPP Radio Republik
Indonesia yang bertempat di jalan Merdeka Barat no. 4-5, Jakarta Pusat.
b. Waktu: mulai dari tanggal 6 Agustus
sampai 10 September 2012. Kegiatan praktik kerja lapangan ini penulis lakukan
selama 5 hari seminggu setiap senin sampai jum’at dari pukul 10:00 s.d 16:00.
Adapun prosedur pelaksanaan praktik kerja yang harus
ditempuh penulis adalah sebagai berikut:
1.
Mendatangi
kantor RRI untuk menanyakan secara langsung persyaratan apa saja yang
diperlukan untuk dapat melaksanakan praktik kerja lapangan.
2.
Mengisi
formulir permohonan surat keterangan dari Biro Akademik Universitas Al-Azhar
Indonesia.
3.
Meminta
persetujuan dari Ketua Program Studi Sastra Arab dan dosen pembimbing.
4.
Menyerahkan
surat keterangan dan persyaratan praktik kerja lapangan ke RRI.
5.
Mengembalikan
balasan surat praktik kerja dari RRI kepada biro akademik dan meminta surat
tugas praktik kerja dari universitas.
6.
Mengirimkan
langsung surat keterangan tersebut dan bertemu langsung dengan Kepala Bagian
Bahasa Arab di RRI.
Penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini menggunakan beberapa metode yaitu:
a.
Metode deskriptif,
yaitu penulis menggambarkan dan memaparkan kegiatan praktik kerja lapangan dan
menuliskan fakta-fakta di lapangan selama proses kerja dilaksanakan.
b.
Metode
observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan melalui apa yang penulis saksikan
di tempat praktik kerja lapangan.
c.
Metode
wawancara, yaitu penulis menanyakan tentang hal-hal yang ingin ketahui tentang
seluruh kegiatan di tempat praktik kerja lapangan.
Untuk memudahkan
pemahaman, laporan PKL ini akan disajikan sebagai berikut:
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang
praktik kerja lapangan, tujuan dan manfaat praktik kerja lapangan, tempat dan
waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan, metode dan sistematika penulisan
laporan praktik kerja lapangan secara garis besar.
Bab ini berisi mengenai mengenai
penelaahan secara teoritis terhadap beberapa literatur ilmiah dan bacaan
lainnya yang berkaitan dengan bidang pekerjaan yang dilakukan ketika praktik
kerja lapangan.
Bab ini berisi sejarah, visi dan
misi, bidang usaha dan struktur organisasi perusahaan tempat penulis melakukan
praktik kerja lapangan.
BAB IV. PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN
Bab ini berisi pelaksanaan
kegiatan, hasil laporan kegiatan dan hambatan-hambatan yang dihadapi saat praktik
kerja lapangan.
Bab ini berisi uraian tentang
ringkasan hasil praktik kerja lapangan dan evaluasi yang akan menjelaskan
kesimpulan dan saran-saran bagi pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan
selanjutnya sehubungan dengan bidang yang dibahas dalam laporan ini.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Radio Siaran
Merujuk
pada pengertiannya dalam The Encyclopedia of Americana International
(1983: 121a),
“Radio is
mean of communication that tillies on the use of electromagnetic waves
propagates through space the speed of light. The electronic wave used for radio
communication are similiar to light and heat waves, but generally much lower in
frequency (radio adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang
elektromagnetik yang disebarkan melalui ruang pada kecepatan cahaya. Gelombang
elektromagnetik yang digunakan dalam komunikasi radio persis dengan cahaya dan
gelombang panas, tetapi frekuensinya lebih rendah).”
Menurut Moeliono, radio adalah siaran
(pengiriman) suara/bunyi melalui udara (1982: 791). Adapun Jull Swanell dalam The
Little Oxford Dictionary of Current English, mendefinisikan, radio is transmission
reception of messages by electronic waves without connecting wires (radio
adalah pengiriman dan penerimaan pesan-pesan oleh gelombang elektronik tanpa
sambungan kabel). Lebih lanjut lagi Meinanda dan Jiwapraja (1980: 80)
menyatakan, radio adalah keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan
dari stasiun dan kemudian dapat diterima oleh berbagai pesawat penerima baik di
rumah, di kapal, di mobil dan sebagainya.
Maka, dari berbagai pernyataan
tersebut dapat ditarik kesimpulan, seperti dalam Ginting, radio adalah alat
komunikasi massa yang menggunakan lambang komunikasi yang berbunyi. Suatu
pemancar radio yang sedang in operation tidak membawa pengaruh apa-apa
pada audiens/ pendengar kalau gelombang-gelombangnya tidak dimuati
sesuatu yang berarti, baik itu berupa sinyal, kata-kata terucapkan, maupun
nada-nada, atau sesuatu yang berirama (Kertapati, 1981).
2.2 Program Acara Radio Siaran
Menurut
Wahyudi (1994: 17-18) jika ditelaah dari aspek karakteristiknya, jenis program
siaran terbagi dua, yaitu:
1. Siaran karya artistik: siaran yang diproduksi melalui pendekatan
artistik, yaitu proses produksi mengutamakan segi keindahan.
2. Siaran karya jurnalistik:
siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnalistik yaitu suatu proses
produksi yang mengutamakan segi kecepatan, termasuk dalam proses penyajian
kepada khalayak.
Adapun perbedaan
antara karya artistik dan karya jurnalistik menurut Wahyudi (1994: 19) sebagai
berikut:
Karya
Artistik
|
Karya
Jurnalistik
|
· Sumber :Ide/ gagasan
|
· Sumber : Permasalahan hangat
|
· Mengutamakan Keindahan
|
· Mengutamakan kecepatan/ aktualitas
|
· Isi pesan bisa fiksi dan non fiksi
|
· Isi pesan harus faktual
|
· Penyajian tidak terikat waktu
(perencanaan)
|
· Penyajian terikat waktu
|
· Sasaran kepuasan pendengar
|
· Sasaran kepercayaan & kepuasaan
pendengar
|
· Memenuhi rasa kagum/ menghargai
seseorang
|
· Memenuhi rasa ingin tahu pendengar
|
· Improvisasi tidak terbatas
|
· Improvisasi terbatas
|
· Isi pesan terikat pada kode moral
|
· Isi pesan terikat pada kode etik
|
· Penggunaan bahasa bebas (dramatis)
|
· Menggunakan bahasa jurnalistik
(ekonomi kata & bahasa)
|
· Refleksi daya khayal kuat
|
· Refleksi penyajian kuat
|
· Isi pesan tentang realitas social
|
· Isi pesan menyerap realitas/ faktual
|
Dari dua pembagian tersebut, yang termasuk dalam
siaran karya artistik adalah program musik, program drama, program kuis,
program variety show, program sponsor, program cerita dongeng/ legenda,
program infotainment, program resensi, dan lain sebagainya. Adapun karya
jurnalistik adalah program buletin berita, program feature, program
majalah udara/ radio, program dokumenter, program talk show, program breaking
news, program reportase.
Program-program artistik dapat dijabarkan berdasarkan
jenis masing-masing program tersebut sebagai berikut:
1. Program Musik,
suatu program yang materi siarannya mengutamakan aspek atau yang berkaitan
dengan musik dan lagu dalam penyajian siarannya.
2. Program Drama Radio,
suatu program yang menyajikan secara audio pola pelakonan/ dramatisasi para
tokoh atau karakternya dalam suatu tema cerita tertentu.
3. Program Kuis, suatu
program yang materi siarannya didasarkan pada pertanyaan, teka-teki, permainan,
yang dikompensasikan dengan suatu hadiah.
4. Program Variety Show,
suatu program sajian yang terdiri dari sejumlah kombinasi dari beragam format
acara, yang dikemas secara dinamis dan menarik dengan diselingi sisipan music
dan efek suara.
5. Program Komedi/ Humor, suatu
program yang menyajikan unsur-unsur yang menggelitik dan mengundang kelucuan
secara auditif sehingga merangsang pendengar untuk tersenyum dan tertawa.
6. Program Sponsor, suatu
program yang isi siarannya dimuati oleh informasi dan data produk tertentu.
7. Program Cerita Dongeng atau Legenda, bentuk
penyajian program yang disajikan secara dramatisasi atau naratif berdasar
kisah-kisah dongeng dan cerita legenda yang sudah dikenal luas.
Setelah mengurai
mengenai karya artistik, giliran dijabarkan tentang karya jurnalistik sebagai
berikut:
1. Program Buletin Berita,
suatu sajian beragam berita actual yangdikemas dalam tingkatan gradasi sangat
penting, penting, dan kurang penting yang perlu diketahui masyarakat,
2. Program Dokumenter, program
yang didasarkan pada peristiwa penting yang telah berlalu dan memiliki
relevansi aktualitas dengan kekinian.
3. Program Majalah Udara, program
adopsi dari majalah cetak yang disajikan dalam bentuk versi auditif yang berisi
mengenai aneka ragam topik, tema, serta peristiwa.
4. Program Feature,
program informasi yang membahas suatu topik persoalan melalui berbagai
pandangan yang saling melengkapi, mengurai, dan mengkritik, yang disajikan
dalam berbagai format.
5. Program Talk Show, program
yang mengutamakan sajian perbincangan atau obrolan yang didasari penentuan
tema, topik, serta bahasan yang dikemas secara dinamis dan aktual, faktual,
menarik, dan menghibur.
2.3
Teknik
Penulisan Naskah Siaran
Dalam menulis naskah siaran penulis naskah harus
mampu menulis dengan gaya bahasa percakapan atau lisan secara ringkas, padat,
dan jelas. Penulis naskah juga harus menguasai tata aturan teknik penulisan
naskah radio. Selain itu, penulis naskah dituntut untuk menguasai
perbendaharaan kata, bahasa, istilah, serta peka dan selalu mengikuti setiap
peristiwa dan isu aktual, tren, mode, dan gaya hidup. Penulis naskah juga harus
memahami stasiun format dan siapa sasaran pendengarnya.
Adapun prinsip-prinsip penulisan naskah untuk siaran
radio adalah sebagai berikut:
1.
ELF
- Easy Listening Formula. Susunan kalimat yang jika diucapkan enak
didengar dan mudah dimengerti pada pendengaran pertama.
2.
KISS
– Keep It Simple and Short. Hemat kata, tidak mengumbar kata.
Menggunakan kalimat-kalimat pendek dan tidak rumit. Gunakan sesedikit mungkin
kata sifat dan anak kalimat (adjectives).
3.
WTYT
– Write The Way You Talk. Tuliskan sebagaimana diucapkan. Menulis untuk
“disuarakan”, bukan untuk dibaca.
4.
Satu
Kalimat Satu Nafas. Upayakan tidak ada anak kalimat. Sedapat mungkin tiap
kalimat bisa disampaikan dalam satu nafas.
Dari uraian di atas penulis naskah dalam menerapkan prinsip dasar
penulisan naskah harus memahami hal-hal sebagai berikut adalah:
1. Aspek Seni. Penulis
naskah harus memahami unsur-unsur daya tarik radio, yaitu kata, musik, dan efek
suara.
2. Aspek Teknik Teknologis. Penulis
naskah harus memahami aspek tehnik teknologis berupa perangkat keras produksi,
dan perlu tahu sifat siaran yang akan ditulisnya; siaran langsung atau rekaman.
3. Aspek Bahasa.
Sesuai dengan karakteristik radio yang auditif, maka pemakaian bahasa dalam
artian yang verbal sangat penting. Sebab segala gagasan yang akan disampaikan
ke pendengar diungkapkan melalui bahasa audio. Untuk itu dapat dikabarkan
sebagai berikut:
a.
Menulis
untuk radio pada dasarnya untuk kepentingan berbicara (diucapkan). Karena
itu, hindari cara penulisan sebagaimana kalau hendak membuat buku. Kalimatnya
tidak selalu sempurna, menggunakan bahasa sehari-hari. Tahapannya; pikirkan,
katakana, kemudian tuliskan.
b.
Menulis
untuk radio pada dasarnya untuk komunikasi orang perorang (person to person), komunikasi
antara anda (kamu, kau) dengan saya. Untuk itu, kalimat tidak formal dan akrab.
Idealnya, gunakan kalimat aktif.
c.
Menulis
naskah untuk siaran radio pada dasarnya hanya untuk sekali dengar. Maka
itu, gunakan bahasa sederhana, komunikatif, kalimat pendek-pendek, mudah
dipahami dengan segera.
d.
Menulis
naskah untuk siaran radio berarti hanya mengandalkan pada media suara.
Pergunakan kata-kata menggugah imajinasi nyata, kalimat pertama yang diucapkan
segera memiliki daya tarik atau memikat.
2.4
Teknik
Penerjemahan Naskah Siaran
Seluruh teks
berita dan teks non berita yang ada di SSLN LPP RRI Bahasa Arab pada awalnya
adalah naskah asli berbahasa Indonesia. Kemudian apabila akan disiarkan maka harus
dilakukan proses pemindahan pesan melalui penerjemahan bahasa Indonesia ke bahasa
Arab.
Banyak definisi
yang diberikan oleh para ahli terkait penerjemahan. Secara umum, definisi itu
mengerucut pada definisi bahwa penerjemahan adalah “proses memindahkan makna
yang telah diungkapkan dalam bahasa yang satu (bahasa sumber [Bsu];
source language [SL];
al-lughah al-mutarjam minha) menjadi ekuivalen yang sedekat-dekatnya dan
sewajar-wajarnya dalam bahasa yang lain (bahasa sasaran [Bsa];
target language [TL];
al-lughah al-mutarjam ilaiha).” Jadi. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa penerjemahan adalah pemindahan pesan teks Bsu ke Bsa, bukan pemindahan
struktur Bsu ke Bsa (lihat Hidayatullah 2010: 13).
Pada umumnya
karyawan di desk Arab menggunakan teknik penerjemahan deskriptif, teknik ini
memungkinkan penerjemah untuk tidak terlalu memperhatikan keteralihan struktur
Tsa. Ia hanya memperhatikan apakah terjemahannya dapat dipahami dengan baik
oleh si penutur Bsa atau tidak. Karenanya teknik ini dianggap sebagai teknik
yang paling bebas dan paling dekat
dengan Tsa. Namun demikian, penerjemah tidak mengorbankan hal-hal
penting dalam Tsu, seperti tema, karakter, atau alur. Ciri lain dari tehnik ini
adalah terjadinya peralihan budaya Tsu ke budaya Tsa. Dengan kata lain, ada
penyesuaian kebudayaan dan struktur kebahasaan. Hal ini mengingat dunia
broadcasting tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk menyiarkan sebuah
siaran. oleh karena itu, penerjemahan deskriptif digunakan untuk menyampaikan
pesan inti yang terdapat dalam naskah asli, sehingga pesan tidak terlalu
bertele-tele didengar oleh para pendengar.
BAB III
PROFIL
INSTANSI
3.1 Sejarah
Radio Republik Indonesia adalah radio tertua di
Indonesia, berdiri pada tanggal 11 September 1945. Radio Republik Indonesia
didirikan oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun
radio Jepang di enam kota. Rapat utusan enam tersebut berlangsung di rumah
Adang Kadarusman di jalan Menteng Dalam, Jakarta yang manghasilkan keputusan
mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh
sebagai Pemimpin Umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu
deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi
tiga butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri
Prasetya RRI.
Adapun isi Tri Prasetya RRI adalah:
1. Kita harus menyelamatkan segala alat
siaran radio dari siapapun yang hendak menggunakan alat tersebut untuk
menghancurkan Negara kita dan membela alat itu dengan segala jiwa raga dalam keadaan bagaimanapun dan dengan akibat apapun
juga.
2. Kita harus mengemudikan siaran RRI
sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia dengan jiwa
kebangsaan yang murni, hati yang bersih dan jujur serta budi yang penuh
kecintaan an kesetiaan kepada tanah air dan bangsa.
3. Kita harus berdiri di atas segala aliran
dan keyakinan partai atau golongan dengan mengutamakan persatuan bangsa dan
keselamatan Negara, serta berpegang pada jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.
Pada masa pergolakan, RRI menjadi institusi
strategis yang diperebutkan oleh pihak partai Komunis Indonesia (PKI) dengan
pihak yang setia kepada Pancasila. Sehubungan dengan hal tersebut, maka markas
RRI dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta. Saat situasi semakin genting di
pulau Jawa, markas RRI dipindahkan lagi ke Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Perebutan
untuk menguasai RRI juga terjadi pada era Orde Baru. Selama 32 tahun RRI
diposisikan sebagai radio pemerintah sehingga lebih banyak mengumandangkan
suara pemerintah dibandingkan suara rakyat.
Butir Tri Prasetya yang ke-tiga merefleksikan
komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran
ataupun keyakinan partai atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta
semangat kepada para penyiar RRI pada era reformasi untuk menjadikan RRI
sebagai lembaga publik yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa
berorientasi pada kepentingan masyarakat. Likuidasi Departemen Penenrangan oleh
pemerintahan Abdurahman Wahid dijadikan momentum untuk proses perubahan dari
radio pemerintah menjadi perusahaan jawatan dengan didasari Peraturan
Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI saat itu,
Abdurahman Wahid pada tanggal 7 Juni 2000. Pembenahan organisasi dan manajemen
dilakukan seiring dengan upaya penyamaan visi di kalangan pegawai RRI yang berjumlah
sekitar 8500 orang. Awalnya RRI berfungsi sebagai media bagi pemerintah dan
melaksanakan tugas-tugasnya yang cenderung birokratis. Dengan disahkannya
Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, status RRI berubah lagi
menjadi Lembaga Penyiaran Publik.
Dewasa ini, RRI mempunyai 58 stasiun penyiaran dan
stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke luar negri, yakni “Suara Indonesia”.
Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran
dalam tiga programa yaitu Program Daerah yang melayani segmen masyarakat yang
luas sampai pedesaan, Program Kota (Pro II) yang melayani Berita dan Informasi
(News Chanel) kepada masyarakat luas. Stasiun Cabang Utama Jakarta
memiliki enam programa, yaitu Programa I untuk pendengar di Provinsi Jakarta
Usia Dewasa, Proframa II untuk segmen
pendengar remaja dan pemuda di Jakarta,
Programa III khusus berita dan informasi, Programa IV Kebudayaan, Programa V
untuk saluran Pendidikan dan Programa VI untuk Musik Klasik dan Bahasa Asing.
Berakar dari visi tersebut, dikembangkanlah budaya
organisasi yang dilandasi moto “Sekali Di Udara Tetap Di Udara, Unggul dan
Sejahtera”. Dalam perjalanan sejarah,
Radio Republik Indonesia tampil sebagai penyambung lidah dan aspirasi
pemerintah maupun masyarakat. Di era reformasi RRI tetap tegak dan tidak
terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan visi
dan misi yang baru. Sebagai penyambung lidah dan aspirasi pemerintah dan
masyarakat, program-program siaran RRI berorientasi pada kepentingan masyarakat
serta tidak semata-semata mencari keuntungan.
RRI yang mengemban misi untuk memberikan penerangan, pendidikan,
dan hiburan kini membuka ruang untuk penyiaran iklan melalui acara-acara yang
senantiasa dikemas sedemikian rupa agar tetap segar dan aktual, serta mencakupi
berbagai kalangan pendengar. RRI tidak hanya menyiarkan acara-acara intern
tetapi juga menyiarkan peluang bisnis ataupun iklan dari dan untuk masyarakat.
Sedangkan The Voice of Indonesia, bagian dari RRI yang berperan
mengudara di luar negeri sejak kelahirannya telah mengalami pasang surut dalam
mengemban peranannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada masa pra
kemerdekaan RI, pernah menyelenggarakan siaran dari Bandung, Yogyakarta, dan
Jakarta dengan sebutan The Voice of Free Indonesia, ikut menggelorakan
perjuangan kemerdekaan.
Pada saat Proklamasi 17 Agustus 1945, The Voice of Free Indonesia
merupakan satu-satunya media penyebar teks proklamasi Kemerdekaan RI ke luar
negeri. Siaran tersebut segera mendapat sambutan hangat dari India, Mesir, dll.
Sejak kepindahannya dari Yogjakarta tahun 1950 The Voice of Free Indonesia
mengubah sebutan namanya menjadi The Voice of Indonesia (VOI) atau Suara
Indonesia. Pada saat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika yang pertama di
Bandung, Jawa Barat, tanggal 18-24 April 1955, VOI juga secara intensif menggelorakan
dan menyiarkan perhelatan internasional tersebut. Konferensi yang dihadiri
negara-negara Asia dan Afrika tersebut menghasilkan Piagam Dasasila Bandung,
yang menyemangati negara jajahan di berbagai kawasan dunia untuk merdeka dari
segala bentuk penjajahan.
Dalam Pembukaan UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa kemerdekaan
adalah hak dari segala bangsa, oleh karena itu segala bentuk kolonialisme di
muka bumi harus dimusnahkan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan. Semangat ini akan menjadi acuan yang tetap hidup. VOI
berkeyakinan bahwa dengan semangat yang saling memuliakan dan memartabatkan (mutually
dignifying) VOI sangat menjunjung
hak asasi manusia, persamaan suku dan bangsa, dengan senantiasa menyelesaikan
segala bentuk perselisihan di muka bumi secara damai. VOI sangat percaya bahwa
kontribusi terbesar kami bagi dunia adalah bahwa kita masing-masing dapat
mengambil peranan yang mulia walau sekecil apapun.
Pada era Orde Baru VOI, ikut memperkenalkan Indonesia di mata internasional
tentang kebudayaan, kemajuan ekonomi, pembangunan, dan sikap politik Republik
Indonesia. Pasca reformasi paa akhir tahun 90 an VOI menjadi sebuah Cabang
Khusus Lembaga Penyiaran Publik RRI, sebagai satu-satunya Radio milik negara
yang menyelenggarakan siaran yang ditujukan kepada masyarakat asing dan
masyarakat Indonesia yang bermukim di luar negeri..
Kedudukan VOI semakin kuat keberadaannya dengan diundangkannya UU No
32 tahun 2002 tentang Penyiaran di mana disebutkan bahwa LPP RRI merupakan
badan hukum yang didirikan oleh negara. Dengan adanya konvergensi media, VOI
berupaya memberikan pilihan layanan yang lebih beragam di mana pendengar dapat
mengakses / mengunduh siaran kami secara lebih mudah. Bagi pendengar yang tidak
sempat mendengarkan program acara kami, dapat mendengarkannya melalui "audio
on demand" dalam semua layanan bahasa. Saat ini VOI memberikan siaran
dalam 8 layanan bahasa.
3.2 Visi dan Misi
Pasca reformasi, visi yang memiliki oleh RRI adalah
menjadi radio publik yang independen, netral dan mandiri. Kini visi tersebut
diperbaharui menjadi: “Menjadi radio publik milik bangsa, acuan reformasi
terpercaya dan hiburan yang sehat, pemberdaya masyarakat, perekat budaya
bangsa, sejahtera dan unggul secara nasional bertaraf internasional. Sedangkan
visi dari Voice of Indonesia
Adapun misi RRI adalah:
1. Memberikan pelayanan informasi yang
terpercaya bagi masyarakat guna memenuhi hak masyarakat untuk memperoleh akses
informasi melalui proses kerja standar jurnalisme professional yang bersandar
pada prinsip akurat dan berimbang serta berorientasi pada keharmonisan dan
kedamaian.
2. Menjadi wahana control social melalui
program siaran yang memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat untuk
menyampaikan pendapat, kritik, terhadap suprastruktur politik guna mendorong
terciptanya penyelenggaraan Negara yang baik.
3. Menjadikan program siaran pendidikan
sebagai pemberdaya masyarakat dan pendorong proses demokratis yang bertumpu
pada hak masyarakat untuk mengemukakan pendapat dengan tetap berpegang pada
kaidah hukum dan prinsip masyarakat madani yang berkeradaban.
4. Menjadikan program siaran kebudayaan
sebagai perekat social dan keragaman budaya Indonesia guna memajukan kebudayaan
nasional dengan menumbuhkan unsur budaya lokal di tengah arus budaya global.
5. Menjadikan program siaran hiburan
sebagai wahana hiburan yang sehat bagi keluarga Indonesia dan mampu mendorong
kreativitas masyarakat.
6. Menyelenggarakan siaran-siaran yang
melayani kebutuhan kelompok minoritas dalam masyarakat.
7. Menyelenggarakan program siaran yang mendorong pemahaman persepsi
tentang gender sesuai nilai budaya bangsa.
8. Memanfaatkan dan tanggap terhadap
perkembangan teknologi media penyiaran yang efektif dan efisien serta
mengoperasikan secara profesional guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia serta
menjamin kenyamanan dan kemudahan masyarakat mendengarkan RRI.
9. Menyelenggarakan siaran internasional
bagi masyarakat Indonesia di luar negri dan memberikan informasi tentang
Indonesia ke dunia internasional.
10. Memberikan pelayanan jasa-jasa yang
terkait dengan kegiatan penyiaran sesuai kebutuhan masyarakat secara profesional guna menambah
pendapatan lembaga untuk menunjang pelaksanaan operasional siaran dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Sejalan dengan visi dan misi RRI, fungsi RRI adalah
sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat
sosial, serta memajukan kebudayaan Republik Indonesia. Sedangkan visi dan misi The
Voice of Indonesia adalah sebagai berikut:
Visi:
Menjadi
lembaga penyiaran berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa dan berkelas
dunia.
Misi:
1.
Memberikan pelayanan informasi
kepada warga negara asing (internasional) secara komprehensif guna meningkatkan
citra positif bangsa.
2.
Menjalankan fungsi diplomasi lini
kedua (second track diplomacy) sebagai bagian dari diplomasi total bangsa
sesuai dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
3.
Memberikan pelayanan informasi
kepada warga negara Indonesia di luar negeri mengenai keadaan di Indonesia
4.
Menyajikan acara hiburan yang sehat,
pelestari identitas dan budaya bangsa
5.
Menyajikan program siaran yang
berfungsi sebagai perekat sosial antar WNI di luar negeri
6.
Menyelenggarakan siaran pemberdayaan
dan advokasi bagi warga negara Indonesia di luar negeri,
7.
Menjalin kerjasama siaran dengan
berbagai lembaga penyiaran lokal, nasional dan internasional.
8.
Menyajikan informasi yang akurat,
cepat, dan terpercaya dengan memperluas keterlibatan masyarakat di dalam dan di
luar negeri.
9.
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan
siaran dengan memanfaatkan teknologi baru dan konvergensi media yang memudahkan
khalayak untuk mengakses program siaran VOI.
3.3
Bidang Usaha
Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, maka ruang lingkup
bidang usaha RRI adalah penyiaran. Adapun program-program siaran tersebut
mencakup:
· Informasi
· Konsultasi baik di bidang hukum,
kesehatan ataupun keluarga
· Hiburan
· Pendidikan, dengan adanya program
pelajaran bahasa asing, bahasa daerah maupun bahasa Indonesia
· Budaya
· Olah raga
· Promosi, baik dalam bentuk sutu produk
tertentu maupun tentang objek wisata
Dengan budaya kerja “Prima Suara, Suara yang Prima”
stasiun RRI didukung oleh kekuatan yang berkekuatan besar, dengan frekuensi
yang lengkap: FM, MW, SW serta dilengkapi sarana studio dengan komputerisasi.
RRI juga memperlengkapi dirinya dengan menggunakan teknologi radio satelit
ASIASTAR yang dapat kita nikmati dengan memanfaatkan teknologi World Space1.
Gedung Radio Republik Indonesia Jakarta memiliki
delapan lantai dan dilengkapi dengan dua sarana lift. Di belakang gedung RRI
utama terdapat gedung baru RRI dan juga terdapat Museum Penyiaran Proklamasi.
Museum ini dibuat untuk memperingati hari dimana RRI digunakan untuk menyiarkan
teks Proklamasi oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pada
tanggal 17 Agustus 1945 (waktu itu stasiun radio RRI masih dikuasai oleh Jepang).
Museum Penyiaran Proklamasi ini diresmikan tanggal 29 September 2005. Patung
Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno dan wakilnya, Moh. Hatta,
beserta prasasti diletakkan di depan pintu masuk museum, sedangkan di sisi kiri dan kanan dinding museum ditempel
foto aneka kegiatan RRI di masa lampau.
Di lantai pertama terdapat ruang penerimaan tamu,
meskipun tidak dilengkapi dengan ruang tunggu. Di lantai pertama juga terdapat
bebrapa ruang kantor, yakni ruang kantor kepala pusat RRI Jakarta beserta
jajarannya, juga ruang kantor staf direktorat RRI. Di belakang gedung utama
juga terdapat sebuah kantin karyawan dan warung makan Padang. Lantai dua sampai
delapan merupakan ruang kerja bersama. Siaran Luar Negri LPP RRI terletak di
lantai empat. Di lantai empat juga terdapat studio rekaman yang terdiri dari
empat ruang rekaman siaran. Semua ruang bekerja dilengkapi dengan fasilitas
pendingin ruangan. Setiap ruangan dilengkapi dengan komputer dan printer di
setiap desk dan juga sebuah dispenser air. Selain itu, di setiap lantai juga
disediakan mesin fotokopi dan mesin penghancur kertas.
3.4 Struktur Organisasi
Terlampir
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK
KERJA LAPANGAN
4.1 Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan praktik kerja lapangan dilaksanakan
selama 15 hari, yaitu dimulai dari tanggal 6 Agustus dan berakhir pada tanggal 10
September 2012 setiap hari Senin sampai Jum’at. namun jumlah hari praktik kerja
lapangan ini terpotong oleh libur hari Raya Idul Fitri 1433 H. total jam kerja
adalah 4-5 jam setiap harinya karena praktik kerja lapangan dimulai pukul 09.00
WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.
Pelaksanaan praktik kerja lapangan
penulis di LPP RRI terbagi menjadi tiga bagian yaitu di bagian administrasi dan
di bagian penerjemahan berita sekaligus bagian penyiaran yang disiarkan untuk
para pendengar di Timur Tengah.
Pada praktik kerja lapangan di SSLN LPP RRI, penulis
diharuskan mengenakan pakaian yang sopan dan rapi serta datang tepat waktu sesuai
dengan peraturan yang sudah diberlakukan, bahkan meski sebagai tenaga praktik,
penulis berusaha untuk selalu menggunakan
pakaian berwarna putih pada hari Senin untuk menghormati peraturan yang ada.
Selama penulis melaksanakan praktik kerja di SSLN
LPP RRI, Ibu Dra. N. Neni, yang juga menjabat sebagai Kepala desk Arab
bertindak sebagai pembimbing yang setiap harinya memberikan berbagai macam
tugas yang harus diselesaikan oleh penulis. Adapun yang bertindak sebagai
pengawas pelaksanaan praktik kerja adalah Bapak Ruhyat dan Bapak Romdhon,
mereka berdua secara bergantian akan memeriksa hasil tugas dari penulis dan
memberikan arahan-arahan agar tugas yang diberikan kepada penulis bisa
terselesaikan dengan baik.
4.2
Jenis
dan Tahap Kegiatan Praktik Kerja
Selama lima belas hari, jenis kegiatan
yang penulis lakukan dibagi menjadi 3 bagian:
1. Administrasi
a. Mengetik Naskah Berita yang Diterjemahka.
Pada saat penulis melaksanakan
praktik kerja di SSLN LPP RRI, kegiatan di bagian administrasi yang pertama
yang penulis lakukan adalah mengetik naskah berita berbahasa Arab yang baru
ditulis tangan. Pertama-tama penulis diberikan naskah berita atau non berita
yang sudah diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab oleh Kepala desk
Arab kemudian penulis harus menulis ulang naskah-naskah berita dan non berita
tersebut menggunakan komputer. Setelah itu hasil ketikan penulis dikoreksi oleh
Kepala desk Arab dan selanjutnya disimpan di database komputer per judul
sesuai dengan bulan dan tahun. kegiatan ini cukup menarik karena meskipun cukup
melelahkan, dibutuhkan ketelitian dalam pengetikan karena tulisan Arab manual
hasil tulisan pegawai desk Arab sulit dibaca sehingga harus menanyakan terlebih
dahulu kepada penulis asli naskah Arab tersebut sebelum diketik dan ini
akhirnya membantu penulis dalam praktek membaca (قرائة).
b. Menulis Laporan Harian Berita yang
Diterjemahkan.
Selain mengetik naskah berita atau non
berita, kegiatan di bidang administrasi selanjutnya adalah menulis laporan
berita yang sudah diterjemahkan per harinya ke dalam buku laporan untuk
dilaporkan tiap bulannya kepada pihak pemeriksa laporan berita. Adapun
naskah-naskah yang diketik penulis merupakan acara yang akan disiarkan
nantinya.
c. Menulis Daftar Acara Siaran
Selain mengetik naskah yang telah
diterjemahkan, penulis pun bertugas untuk menulis DAS (Daftar Acara Siaran) yang
berisi judul/ tema dari seluruh program siaran yang tayang setiap harinya. Hal
ini berfungsi untuk menjadi laporan daftar tayangan perbulan.
Daftar Acara Siaran di SSLN LPP RRI
bahasa Arab adalah sebagai berikut:
Program
siaran yang termasuk dalam karya Jurnalistik:
1. Paket Berita
(نشرة الأنباء)
2. Paket Feature,
yaitu Pesona Indonesia (الافتتان الاندونيسي), Warna-Warni ( منوعات
الالوان), Hari Ini dalam Sejarah (اليوم
في التاريخ), Komentar (التعليق).
Program
siaran yang termasuk dalam karya Artistik:
1. Paket Musik, yaitu
Pelangi Nada (منوعات الاغاني)
2. Paket Kuis, yaitu
kuis Internasional dengan hadiah Visit Indonesia
( مُسَابَقَةُ
دَوْلِيَّةُ إِنْدُوْنِيْسِيَّةُ رَائِعَة)
3. Mari Belajar Bahasa Indonesia (هيا
نتعلم باللغة الاندونيسية)
2. Penerjemahan
Pada kegiatan ini penulis diberikan
naskah berita untuk diterjemahkan dalam
bahasa Arab. Hal ini terus berlangsung sampai minggu-minggu terakhir penulis
melaksanakan paktik kerja lapangan. Berita-berita yang harus diterjemahkan penulis
seputar berita ekonomi, sosial, budaya dan politik baik dalam atau luar negri.
Selain berita yang bersifat ekonomi, sosial, politik dan budaya penulis juga
diberikan kesempatan untuk menerjemahkan naskah non berita misalnya naskah pada
acara Pelangi Nada, Warna-warni dan Pesona Indonesia. Setiap harinya penulis
mendapatkan satu sampai dua naskah berita atau non berita untuk diterjemahkan
ke dalam bahasa Arab. Proses penerjemahan ini menggunakan metode penerjemahan
deskriptif, yaitu metode yang memberikan gambaran tentang pesan dari teks
kepada pendengar, jadi biasanya banyak kata-kata dalam naskah asli yang tidak
diterjemahkan karena durasi saat siaran tidak mendukung. Dalam proses
penerjemahan terdapat beberapa media pendukung seperti Kamus Dwi Bahasa Arab
dan Indonesia serta perangkat terjemahan yang disediakan oleh search engine
seperti google.
3. Siaran
Setiap tenaga praktik yang
melaksanakan praktik kerja lapangan di SSLN LPP RRI diberikan kesempatan untuk
membawakan sebuah acara siaran yang akan disiarkan di Negara Timur Tengah.
Kepala desk Arab Ibu Dra. N. Neni memberikan kesempatan kepada penulis untuk
membawakan acara siaran. Penulis diberikan kesempatan membawakan siaran yakni
acara Kontak Pendengar. Siaran Kontak Pendengar yang harus penulis bawakan
adalah mengenai group band Indonesia. Dalam acara ini, penulis harus
melatih bacaan yang akan dipergunakan dalam setiap siaran radio. Penulis sebagai
pembawa acara radio yang pada saat itu ditugaskan oleh Kepala desk Arab sebagai
pembawa acara pemutar lagu-lagu rekaman bukan sebagai pembaca berita karena
acara tersebut bersifat interaktif maka penulis banyak berbincang-bincang
dengan sesama penyiar. Namun di sela-sela siaran penulis juga membacakan nama
kontak pendengar setia SSLN LPP RRI selama ini, sebelum diputarkannya lagu
untuk menyapa pendengar yang berada di seluruh Negara timur tengah.
4.3
Rincian Tugas Per Hari
1.
06
Agustus 2012
|
§
Menerjemahkan
Berita “ Indonesia kutuk Israel”
§
Menulis
Daftar Acara Siaran tanggal 1 sampai 7
Agustus 2012
§
Menulis
Laporan Harian Berita yang Diterjemahkan tanggal 4 sampai 6 Agustus 2012
|
2.
07
Agustus 2012
|
§
Mengetik
Berita (نشرة الأنباء) tanggal 6 Agustus 2012
§
Mengetik
Pesona Indonesia (الافتتان الإندونيسي)
tanggal 7 Agustus 2012
|
3.
08
Agustus 2012
|
§
Mengetik Kuis
Indonesia Jilid 3
§
Mengetik
Berita (نشرة الأنباء) tanggal 7 Agustus 2012
§ Menulis
Laporan Harian Berita yang Diterjemahkan tanggal 8 Agustus 2012
|
4.
09
Agustus 2012
|
§ Korespendensi
dengan Pendengar VOI Arab melalui e-mail (kuis)
§ Merapikan
File HDS (Hari ini dalam sejarah) dan PI (Pesona Indonesia) dari bulan
Januari – Desember 2009/2012
§
Mengetik
Berita (نشرة الأنباء) tanggal 8 Agustus 2012
|
5.
10
Agustus 2012
|
§ Siaran
Kontak Pendengar (بريدنا)
§
Menulis
Menulis Daftar Acara Siaran tanggal 8
- 10 Agustus 2012
§ Mengetik
Pelangi Nada (منوعات الأغاني)
§ Mengetik
Kontak Pendengar (بريدنا)
|
6.
13
Agustus 2012
|
§ Menulis
Laporan Harian Berita yang Diterjemahkan tanggal 11 dan 12 Agustus 2012
§
Mengetik
Berita (نشرة الأنباء) tanggal 13 Agustus 2012
|
7.
14
Agustus 2012
|
§ Mengetik
Pesona Indonesia (الافتتان الإندونيسي) “Pasir Putih NTT”
§ Menerjemahkan
Warna-Warni (منوعات الألوان) “Inovasi Kompor Tanpa Api”
§
Merapikan File
Agustus
|
8.
15
Agustus 2012
|
§
Siaran Kontak
Pendengar (بريدنا)
§ Mengetik
Berita (نشرة الأنباء) tanggal 14 Agustus 2012
|
9.
16
Agustus 2012
|
§
Menerjemahkan
Berita “ Mendag minta turunkan Harga Gula”
|
-----Libur
Lebaran----
|
10. 30 Agustus 2012
|
§ Mengetik
Berita (نشرة الأنباء) tanggal 28 Agustus 2012
§ Menerjemahkan
Warna-Warni (منوعات الألوان) tanggal 31 Agustus 2012
|
11. 31 Agustus 2012
|
§ Mengetik
Pesona Indonesia (الافتتان الإندونيسي)
Jum’at
31 Agustus 2012
§ Siaran
Kontak Pendengar (بريدنا)
§ Menulis
Laporan Harian Berita yang Diterjemahkan tanggal 31 Agustus 2012
|
12. 03 September 2012
|
§
Mengetik
Pesona Indonesia (الافتتان الإندونيسي)
§
Mengetik
Pelangi Nada (منوعات الأغاني المحلية)
|
13. 04 September 2012
|
§
Mengetik
Pesona Indonesia (الافتتان الإندونيسي)
§
Mengetik Pelangi
Nada (منوعات الأغاني المحلية)
|
14. 05 September 2012
|
§
Mengetik
Berita (نشرة الأنباء) tanggal 06 September 2012
§
Mengetik
Pesona Indonesia (الافتتان الإندونيسي)
|
15. 10 September 2012
|
§
Mengetik
Berita (نشرة الأنباء) tanggal 09 September
2012
§
Mengetik
Pelangi Nada (منوعات الأغاني
المحلية)
|
4.4
Hasil yang Diperoleh
Penulis memperoleh banyak pengalaman baru selama
pelaksanaan praktik kerja di SSLN LPP RRI yang belum pernah penulis dapatkan di
dunia perkuliahan. Sekarang penulis mengetahui bagaimana proses pra, persiapan,
dan pasca naskah berita atau non berita sampai kepada proses pemberitaannya dan
didengar oleh pendengar setia RRI khususnya Negara Timur Tengah. Disini banyak
ilmu baru tentang ketelitian, kesabaran dalam menyiapkan segala sesuatu khususnya
mempersiapkan naskah yang matang dalam bidang penyiaran. Adanya praktik kerja ini
membantu penulis dapat belajar untuk mengasah kemahiran berbahasa Arab baik
secara tertulis maupun lisan.
4.5
Hal-hal
yang Menunjang Pelaksanaan Praktik Kerja
Selama
penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di SSLN LPP RRI. Beberapa penunjang
dalam mempermudah praktek lapangan kerja adalah proses penerimaan tenaga
praktik kerja di SSLN LPP RRI tidak terlalu sulit hanya saja persyaratan yang
ditentukan dapat dilengkapi secepatnya. Faktor kedua adalah suasana
kekeluargaan dan lingkungan kerja yang nyaman dan akrab sehingga penulis dengan
cepat dapat berbaur dengan para karyawan yang bekerja disana. Selain itu Ibu
Neni, Bapak Romdon serta pegawai lainnya di desk Arab dengan sabar memberikan
pengarahan dan bimbingan yang penulis butuhkan selama menjalani masa praktik
kerja lapangan meskipun penulis selalu bertanya tentang tulisan-tulisan yang
kurang dimengerti ketika tulisan tersebut akan diketik oleh penulis. Mereka
juga tidak pernah mengeluh dalam membantu penulis menyelesaikan tugas yang
kurang dimengerti sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan tepat waktu.
Faktor lain yang juga penting adalah jadwal praktik
kerja pelaksanaan praktik kerja. Praktik kerja yang dilaksanakan penulis saat
liburan semester VI sangat sesuai dan sangat tidak menggangu jadwal kuliah,
sehingga pelaksanaan praktik kerja dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu
kegiatan maupun tugas-tugas keliah sehari-hari.
4.6
Hal-hal yang Menghambat Pelaksanaan
Praktik Kerja
Penulis menemukan beberapa kendala yang berasal dari
tulisan manual pegawai desk Arab di SSLN LPP RRI, kendala tersebut penulis
rasakan ketika penulis ingin mengetik naskah berita atau non berita yang sudah diterjemahkan,
tulisan tersebut susah untuk dibaca sehingga harus menanyakan tulisan tersebut
terlebih dahulu kepada para pegawai desk Arab yang menulis naskah tersebut.
BAB
V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Selama praktek lapangan kerja ini.
Penulis mengetahui bahwa dalam bekerja diperlukan keuletan, ketelitian dan
persiapan yang matang untuk mendapatkan hasil yang sesuai. penulis juga
diajarkan untuk selalu bertanggung-jawab dengan apa yang dikerjakan selama PKL.
Sehingga penulis nantinya akan menjadi seorang yang mumpuni dalam dunia kerja.
Pelaksanaan praktek kerja lapangan dari tanggal 6
Agustus sampai 10 September 2012 di SLN LPP RRI Jakarta juga sebagai sarana
memperkenalkan dunia kerja pada bidang penyiaran pada penulis. Selain
penyiaran, RRI juga memperkenalkan bidang penerjemahan berbagai bahasa. Penulis
juga mendapatkan banyak pelajaran dalam mempraktikan ilmu yang didapat di Fakultas
maupun Program Studi baik secara tertulis maupun lisan melalui kegiatan
administrasi, penerjemahan dan siaran. Adanya bantuan dari beberapa pihak baik
dari Universitas, pihak desk Arab sendiri, maupun dari pihak SLN LPP RRI dan
jajarannya sangat membantu penulis dalam pelaksanan PKL.
5.2.
Saran
Penulis berharap adanya bantuan dari pihak fakultas
terutama kepada dosen pembimbing untuk memberikan informasi mengenai instansi
yang menerima mahasiswa untuk melaksanakan praktik kerja lapangan. Penulis juga
memberikan saran kepada mahasiswa yang akan melaksanakan praktik kerja lapangan
untuk mempersiapakan mulai dari tempat, administrasi, dan keahlian yang cukup
dalam melaksanakan PKL.
DAFTAR
PUSTAKA
Dewi, Sari Tukma, 2012, Pedoman Pelaksanaan &
Penyusunan Laporan PKL dan Skripsi, Jakarta
Hidayatullah, Moch. Syarif, 2010, Tarjim Al-An,
Pamulang: Penerbit Dikara
Triartanto, A. Ius Y., 2010, Broadcasting Radio
Panduan Teori dan Praktek, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
Wahyudi, JB., 1996, Dasar-Dasar Jurnalistik Radio
dan Televisi, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti
LAMPIRAN
DAFTAR
KETIKAN
3
سفتمبر 2012
منوعات الأغاني
المحلية
مع السلامة بلقائكم في
برنامج منوعات الأغاني المحلية من صوت إندونيسية بجاكرتا. وفي هذه الفرصة نعرفكم
الموسيقية الإندونيسية تقليدية كانت أو عصرية. وسنحضر لكم إحدى فرقة "band" من لون الموسيقية المحبوبة "rock"
وسميت "كوتاك". وشكلت هذه الفرق في 27 من سفتمبر 2004 واسم
"كوتاك" او الصندوق يملك اربعة الاطراف واربعة زوايا. ولافتتاح هذا
البرنامج نسمع لكم الاغنية الاولى تحت العنوان "cinta jangan kau pergi" من الفرق "كوتاك".
وأخرجت هذه الفرقة ألبوم
الاول تحت العنوان "كوتاك"في السنة 2007 ونالوا الوشام الشرف للرتبة
البطيئة اي ""solo
اي الفرق "rock"
الجيدة. الأغنية التالية تحت العنوان ""ku ingin sendiri من
الفرقة "كوتاك".
الأغنية الاخرى وكذالك الاختتام لهذا البرنامج تحت العنوان "apa bisa" و ""pelan-pelan
saja الفرقة "كوتاك" بانتهاء هذه الاغنية نكتفي لقائنا معكم
عسي ان تكونوا لكم فرحا وسعيدا لهذه الأغنية.
4، 9، 20124
الافتتان
الاندونيسا
ايها المستمعون الكرام
في الخارج أو في اي مكان كانوا. مع السلامة بلقائكم في برنامج الافتتان
الاندونيسيا من صوت إندونيسيا بجاكرتا. وفي هذه المناسبة ندعو لكم السياحة الى
الساحل "غوندو ماييت" في المديرية "بليتار" جاوا الشرقية.
وكالدولة الجزر يملك
إندونيسيا الآلاف من الجزر مع السواحل الجميلة. واذا اردتم لنظر جمال الساحل
إندونيسيا من الممكن ان تحضر الى المديرية "بليتار" في المحافظة جاواة
الشرقية. وفي هذه المديرية يوجد هناك اربع من سياحة الساحل الذي تستطيع عليه
زيارتها منها الساحل "غوندو ماييت"
واذا عرفتم اسم من ساحل
"غوندو ماييت" يمكنك ان تكون خوفا في سمائها. وفي اللغة جاوةيملك معن
"غوندو ماييت" بيت ولكن ساحلها غير قشعريرة وبل جميلة. وموضعها في
الجنوب من مديرية "بليتار" جاوة الشرقية. لتوجيه الى هذا الساحل من
مديرية "بليتار" تستطيع بالاستعمال السيارات الى الساحل "تومباك
ريجو" الناحية "ونوتيرتوا" واستمر بعد ذلك بالمشيئ الى الساحل
"غوندو ماييت" وتكون بعيدة ولذلك من المحتسن ان يحمل الأطعمة والشراب.
ويملك الساحل
"غوندو ماييت" الرمال الأبيض ومطابقة كمكان السياحة للعائلة وكذلك الموج
الكبيرة. واذا اردتم السياحة يمكنك ان تسبح في شاطئ الساحل لان موجها كبيرة واذا
اردتم المبيت في هذا الساحل يوجد هناك الفندوق من الاخشاب.
الإثنين 13 / 8 / 2012
المراقب
جاكرتا- أيدت السيدة
سيتي زهرة مراقبة السياسة لمعهد العلوم إندونيسيا حول تحقيق الانتخاب الرئيس
وانتخاب العامة التشريعية 2014 عن طريق المتساوية. لانها تستطيع أن تقدم الاثار
الإيجابية. وصرحت أيضا ان تنفيذ انتخاب الرئيس والقشريعية عن طريق المتساوية
يرغبها مختلف الجوانب وتكون استفادة. اما المجتمع السياسة، واما الحكومة . ويستطيع
عليه نقصان الممكنات العالية على وجود الفرقة الأبيض في المجتمع وعدم السئم في
مواجهة الانتخابات بالمرات.
صليب الأحمر اندونيسا
جاكرتا- وفي الاخير أن
يقدم صليب الاحمر اندونيسيا مع منظمة التعاون لدول الإسلامية أي OKI والهلال قطر المساعدة البشرية للمجتمع العرفة روهينغيا – راخينيى
بميانمارت. هذه ما اعربت بها مكتب علاقة المجتمع للصليب الأحمر للصحفين الذي استلم
راديو الجمهورية اندونيسيا بجاكرتا امس. وهذه قد اتفقت في الإجتماع بين رئيس صليب
الأحمر السيّد يوسف كلاّ ونائب العامة لمنظمة التعاون للدول الإسلامية أتا المنان
ورئيس الهلال قطر محمد لهنيم المحديد مع وزير حدود بميانمارت المستر طهين هتي بعد
زيارة سوارق لعزل المرضى في ستوي و راخيني بميانمارت امس والثالثة من المنظمات
ستوقع التعاون مع صليب الأحمر بميانمارتلتقديم الساعدة.
الاقتصادية الإندونيسية
سومطرى الجنوبية – صرح
السيد حتي راجاسا وزير التنشيق التزون الإقتصادية الإندونيسية فاليمباغ امس عانت
الاقتصادية الاندونيسية تقدمة شديدة بما فيها القوية في النمرة الخامس عشر في
العالم. حتي تستطيع أن تصبح الاقوى النمرة العاشرة في العالم في السنة 2025
واوضحسيادة أيضا وفي السنة 2014 من المظنون ان يرتفع الرخاء الشعبية مع الحاصلات
لكل نسمة وأصبحت فوق 5000 دولار أمريكي. وفي السنة 2025 القادمة المطابقة مع الخطة
الرئيسية الموجودة بلغت الحاصلات الشعبية 16000 دولار أمريكي لكلّ نسمة. دخلت
إندونيسيا في الموقف العاشر من القوة الاقتصادية الدولية.
انتخاب العامة
جاكرتا- من المرجو أن
يفتح لجنة انتخاب العامة وهيئة لتنظيمية لانتخاب العامة اوسع نطاق للمجتمع الذين
ارادو الشاركة لدفاع المخالفة المتربطة في انتخاب العامة. وفي هذه المناسبة رأي
السيد يوسبيتريادي منشق الوطنية لتوجية الانتخابات لرد الشعبية بجاكرتا ستكون
انتخاب العامة فاشلة بدون وجود الشاركة من المجتمع. وطلب ايضا ان يكون لجنة انتخاب
العامة فتح تسجيل المراقبة مع ظهور أساس التحنيكية وتركيب طريقة المراقبة في
انتخاب العامة في السنة 2014 وهذا نظام ستصبح اساس للمجتمع الذين ارادوا الشاركة
في انتخاب العامة.
حتى راجاسا
سومطرى الجنوبية- راى
السيد حتى راجاسا رئيس العامة لمجلس الرئاسة المركزية من حزب امانة الوطنية ان
تطوير شركة ITA
الصغيرة والمتوسطة ليست الوظيفية من الحكومة فحسب ولكن يجب على حزب السياسة التورط
لها شكل الساءلة الى الهيئات المكونة. ولذالك سيهتح حزب الامانة الوطن تطوير شركة
الصغيرة والمتوسطة وتمكين المجتمع الذي لم يقدر ورجال الأعمال الشباب. والمقصد منه
لتدعم رخاء الشعبية والمجتمع. ولذلك يجب على المجتمع التفكير لتطوير الطاقة مع
الشكل ردم المبادرة التي ساعدتها جميع الجوانب اما البترل وإما حزب السياسة لتقدمة
اقتصاديتهم.
نهضة العلماء و محمدية
جاوة الشرقية- اشارت
رئيس الولاية المحمدية ورئيس ولاية النهضة العلاماء جاوة الشرقية ان العيد الفطرى
1433 من الهجرة. سيسقط على وقت متساوية يعني في التاسع عشر من شهر اغوسطوس، هذا ما
اعربه الحاج نجيب حميد سكرية الرئيس لولاية المحمدية جاوة الشرقية سورابايا. لأن
الاجتماع الاخير في رمضان 1433 من الهجرة وقعت الجمعة في السابع عشر من شهر
اغوستوس الموافق مع التاسع والعشرين من شهر رمضان 1433 الساعة العاشرة خمس و خمسين
وقت إندونيسا الغربيا.
بريدنا
كيف حالك، أنا بمرافقة طالبتان من جامعة
الازهر الإندونيسية ( إيما فبري يانتي و نور فطراني)
المذيعة : وفي برنامج بريدنا في هذه
الحلقة نقدم إليكم الفرقة الموسيقية الإندونيسية "تين تو فيف / "Ten 2 Five
وقد سجلن الالبوم في العام 2004//
والبداية ان هذه الفرقة لها اعضاء من بينهم "ميل" كمغني "روبين و
ديديس" لاعبا الة الموسيق القيشارة و"عريف" لاعب باس و
"فولتاك" لاعب الطبل ولكن في العام 2005 إنسحب "ديديس" ثم
بدله مع "تيغوه" كلاعب "كيبورد" و"عودين" لاعب
القيشارة// بعذ ذالك إنسحب "فولتاك"// ولافتتاح لقائنا في هذا البرنامج
نقدم إليكم الأغنية الأولى لمستمعين صوت إندونيسيا جميعا في أي المكان أو أينما
كنتم//
المذيعة: قد إستمعتم اغنية انيفا والآن
نقدم إليكم فرقة موسيقية "ريفوبليك" التي في البداية أن هؤلاء لهم فرقة
موسيقية كل واحد منها التي شاركت في المسابقة الموسيقية في جاكرتا وبوغور و ديفوك
و تاغيراغ و بيكاسي و باندونغ وبعد ان هؤلاء في التوحيد للفرقة الموسيقية
"ريفوبليك" الذين لهم همة وروح الوطن وهؤلاء عن الطالبين للجامعة
ولالبوم الآول لهم التي تحقيقها في العام 2007 بتسجيل أغنية الآول بعنوان
"هايا انغين كو تاهو / Hanya Ingin
Kau و بعد نجاح في الآلبوم الأول ثم صنعوا الالبوم
"ارتي بارو/ Arti Baru
والفرقة الموسيقية "ريفوبليك" صنعت أغنية بروح الدينية بعنوان
"هيدوفكو دي جالانمو/ Hidupku
di Jalanmu آيها الإخوة نقدم إليكم الأغنية التالية ونقدم إليكم لآخ
.......................في.....................
المذيعة: آيها المستمعون الاعزاء نقدم
إليكم الفرقة الموسيقية "فيف مينيتس / Five
Minutes وتأسيسها 2007 التي لها أعضاء "ريكي جاهيا" "ريكي
ستياوان" "بري ورنانتو" "أري يوديستيرا" وهؤلاء صنع
البوم "فيديو كليب" في أوستراليا بعنوان "Ouw"
هؤلاء بملبس Sarung / إيزار// ونقدم أيضا أغنية من فرقة موسيق
"Andra & the Backbone" التي لها أعضاء "اندرا جونيدي" من
الموسيقية "ديوا 19/ Dewa 19"//
ولأحتتام لقائنا في برنامج بريدنا هيا بنا نستمع الاغنية التالية ونقدم إليكم هذه
الأغنية لاخ ....................في............
ونشكركم على متباعتكم ونتمنى لكم اسعد
الاوقات ومع السلامة
الموسيق : واستمعوا أغنية Five Minute – Ampuni Aku
مُسَابَقَةُ دَوْلِيَّةُ
إِنْدُوْنِيْسِيَّةُ رَائِعَةُ لِلْفَتْرَةِ الثَّانِيَّةِ
- أين يقع الأحواج
المذهلة في الساحل الغربي من سومطرة:
جزيرة NIAS جزيرة بالي جزيرة SIMUELUE
- حادثة انفجار
الجبل TAMBORA في سنة 1816 الماضية قد قلقت في العالم
وتذكر بوصفها :
أ. THE
YEAR OF DRAGON أو عام التنين
ب. THE
YEAR WITHOUT SUMMER أو عام بدون الصّيف
ج. THE YEAR WITHOUT SUNSETأو عام بدون الغروب
- ماسم بعثة
الإستعماري الهولاندي في القرن السادس عشر التي تهدف إلى مراقبة تجارة
الأبازير في منطقة إندونيسيا الشرقية :
أ.
بعثة الحرير
ب. بعثة HONGI
ج.
بعثة خاتم النار
- ماسم البيت
التقليدي من قبيلة TORAJA :
أ.بيت GADANG ب. بيت JOGLO ج. بيت TONGKONGAN
- أنتم تستمعون
إذاعة الخارجية " صوت إندونيسية" لراديو الجمهورية الإندونيسية عن
طريق :
أ.
الإنترنيت
ب.
الراديو بالموجة القصيرة
ج.
الهاتف اليد
- هل مدة
إذاعتنا مناسبة بكم؟
ج.إنخفاضة ا.كفاية ب.طويلة
-
أي الإستعلامات التي ترجون من صوت
إندونيسيا ؟
-
ما رأيكم حول إذاعتنا ؟
إِسْتَمِرُّوْا
الإشْتِرَاك فِي مُسَابَقَةِ دَوِلِيَّةِ فِيْ هَذِهِ السَّنِةِ وَأَجِبُوْا
الأسْئِلَةِ المْسْتَأْنِفَةِ!!